inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Cerita Ramayana Disuguhkan lewat Tari Kecak
Jumat, 2 Mar 2018 10:05
Bagikan:
Tari Kecak (infokebali.com)

Tari Kecak (infokebali.com)

Salah satu pertunjukan di Bali yang paling populer dan selalu penuh penonton, yaitu tari kecak. Bercerita tentang Ramayana, musik dari mulut penari memberikan nuansa magis pada pertunjukan ini.

Inibaru.id – Sebagai ikon Pulau Dewata, tari kecak menjadi salah satu kesenian tari yang sudah sangat mendunia. Jika berkunjung ke Bali, banyak wisatawan lokal maupun internasional yang akan menyempatkan diri untuk menonton pertunjukan tari ini.

Ya, menceritakan kisah Ramayana, tari ini memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan tarian lain yang diiringi musik, tari kecak hanya diiringi paduan suara “cak” dari para penari laki-laki. Suara-suara tersebut ditata sedemikian rupa sehingga menjadi musik yang harmonis dan menyerupai kor akapela. Bahkan nama kecak juga diambil suara “cak” para penari.

Diciptakan pada kisaran 1930-an, I Wayan Limbak merupakan tokoh di balik tarian ini. Dia seorang penari dari Desa Bona, Gianyar, Bali. Bersama temannya Walter Spies, seorang pelukis berkebangsaan Jerman, keduanya menjadi pencetus lahirnya tari kecak. Nggak hanya itu, mereka juga memopulerkan tarian ini ke negara-negara Eropa.

Ide pembuatan tarian ini terinspirasi dari tarian dalam ritual Sanghyang yang ditambahkan kisah Ramayana di dalamnya. Ritual Sanghyang merupakan tradisi tarian masyarakat Bali untuk menolak bala dengan berkomunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur.

Baca juga:
Tayub Sragen Tetap Eksis
Barongsai di Indonesia, Dulu dan Kini

Melansir laman negerikuindonesia.com, tari yang mengisahkan penculikan Sinta oleh Rahwana ini dimainkan oleh 50 penari atau lebih. Selain terdiri atas tokoh utama, yaitu Rama, Sinta, Hanoman, Sugriwa, dan Rahwana, juga terdapat penari pengiring. Para penari pengiring yang umumnya pria berfungsi sebagai pengatur nada, penembang solo, dan dalang yang mengatur jalan cerita.

Nah, saat pertunjukan, para pemainnya akan menggunakan kostum sesuai dengan lakon yang diperankan. Kostumnya mirip busana pemain wayang wong, namun dengan gaya khas Bali. Para pengiringnya biasanya mengenakan kain tradisional Bali yang bermotif kotak hitam-putih, dan bertelanjang dada. Nggak lupa juga diselipkan bunga di salah satu telinga mereka.

Seperti apakah tariannya?

Tarian diawali dengan pembakaran dupa. Lalu para rombongan pengiring memasuki panggung sambil mengumandangkan kata “cak, cak, cak” diselingi dengan beberapa aksen dan ucapan yang lain, sembari mengangkat kedua lengan. Kemudian mereka membentuk sebuah barisan melingkar, yang di tengah-tengahnya digunakan untuk menari.

Dalam tarian yang berdurasi sekitar 45 hingga 60 menit itu, para penonton juga merasakan aura mistis ketika mendengarkan ritme bunyian para penari.

Disebut juga monkey dance lantaran bunyi yang dikeluarkan penarinya menyerupai suara monyet, gerakan tari kecak nggak terlalu terpaku pada pakem. Hal ini membuat penarinya lebih luwes dalam bergerak dan fokus pada jalan cerita saja. Kadang-kadang ada juga beberapa adegan lucu yang diperagakan para penarinya. Selain itu beberapa adegan yang atraktif juga ditampilkan seperti permainan api dan atraksi lainnya. Alhasil, tari kecak memiliki kesan sakral namun juga menghibur.

Oya, mengutip senitari.com, dalam tari kecak ada lima adegan yang menggambarkan cerita Ramayana. Adegan pertama menceritakan tentang Rama diminta Sinta untuk menangkap kijang emas. Sinta kemudian dijaga adik Rama, Laksamana. Namun karena Laksamana dituduh telah menyebabkan Rama meninggal, dia lalu meninggalkan Sinta sendirian. Dalam akhir cerita bagian pertama ini Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka.

Selanjutnya dalam bagian kedua, Sinta ditawan di Kerajaan Alengka. Pada bagian ini Hanoman muncul sebagai duta dengan membawakan cincin milik Rama. Di akhir bagian kedua ini Hanoman memorak-porandakan bangunan Keraton Alengka dengan membakarnya.

Bagian ketiga mengisahkan kedatangan Rama ke NAlengka dengan bala tentaranya untuk membebaskan Sinta. Pada awal pertempuran pihak Rama mengalami kekalahan melawan pasukan Rahwana. Setelah memanjatkan doa kepada Sang Dewa datanglah burung garuda menyelamatkan Rama dari pengaruh sihir yang dilakukan oleh keturunan Rahwana.

Pertempuran antara Rama dan Rahwana akhirnya terjadi dan menjadi semakin seru dalam bagian ke empat. Dalam bagian ini juga Sugriwa yang diperintahkan Rama berhasil mengalahkan Megananda.

Merupakan puncak dari pertunjukan tari kecak adalah adegan yang menceritakan kemenangan Rama atas Rahwana. Cerita lalu diakhiri dengan pertemuan kembali Rama dan Sinta serta beberapa pasukan pihak Rama seperti Hanoman dan Sugriwa.

Baca juga:
Menyaksikan Aksi Menusuk-nusuk Tubuh dalam Pawai Tatung di Singkawang
Tradisi Samseng, Sajian Beragam Makanan di Altar Abu Leluhur saat Imlek

Tari kecak sebenarnya bisa disaksikan para wisatawan di sejumlah tempat di Bali, namun tempat pertunjukan yang paling populer adalah di Uluwatu setiap sore. Dilakukan saat matahari mulai terbenam, yaitu sekitar pukul 18.00 WITA, tentu saja keindahan panorama matahari terbenam menjadi latar belakang yang menawan saat sekitar lima puluh penari laki-laki mempertunjukkan tarian ini.

Nah, jika tertarik untuk menyaksikan tari kecak di Uluwatu, datanglah jauh lebih awal. Memiliki banyak peminat, biasanya satu jam sebelum pertunjukan, panggung pementasan pasti sudah dipenuhi pengunjung yang bersiap-siap untuk menyaksikan matahari tenggelam dan tari kecak. Pastikan juga kamu memesan tiket sebelum datang, kalau nggak bisa-bisa kamu nggak akan kebagian tempat. (ALE/SA)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved