Inibaru.id – Soal pantai dengan pemandangan indah, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah gudangnya. Di sana, ada puluhan pantai cantik baik itu yang sudah dikelola dengan baik maupun yang aksesnya masih sulit. Tapi, dari sekian banyak pantai yang indah itu, ada satu yang sangat berbeda. Pantai Ngobaran namanya.
Lokasinya berjarak kurang lebih 52 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari. Selain ada pantai tempat untuk bermain air atau pasir, Pantai Ngobaran punya keunikan lain, yaitu adanya bangunan pura yang membuatnya terkesan mirip dengan pantai-pantai di Pulau Bali.
Lebih dari itu, Pantai Ngobaran juga disebut-sebut terkait dengan sejarah Brawijaya V, salah seorang raja dari Majapahit yang sampai sekarang masih simpang siur kematiannya. Setidaknya, ada tiga versi kematian sang raja. Nah, salah satu dari versi tersebut adalah sang raja memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di Pantai Ngobaran, Millens.
Selain versi tersebut, ada versi lain yang menyebut Brawijaya V moksa di Gunung Lawu. Selain itu, ada juga yang menyebut Brawijaya sempat menemui Sunan Kalijaga sebelum tutup usia dan dikebumikan di Trowulan. Tapi, khusus untuk versi kematian di Pantai Ngobaran ceritanya jadi ikin banyak perdebatan di kalangan ahli sejarah.
Pada masa kepemimpinannya, Majapahit memang sudah meredup. Kekacauan juga mulai terjadi di pemerintahan. Brawijaya yang nggak pengin memperebutkan kekuasaan dengan anaknya, Raden Patah, memutuskan untuk mengasingkan diri ke Pantai Ngobaran bersama dengan dua istrinya, Bondan Surati serta Dewi Lowati.
Sayangnya, Raden Patah dan pasukannya tetap bisa menyusulnya. Karena terdesak, Brawijaya V dan salah seorang istrinya akhirnya melakukan ritual pati obong alias bakar diri untuk moksa. Nah, lokasi yang diyakini jadi tempatnya melakukan ritual tersebut kemudian jadi tempat berdirinya bangunan Pura Segara Wukir. Kobaran api saat ritual ikemudian jadi inspirasi penamaan Pantai Ngobaran.
Meski begitu, menurut Andi Putranto dalam jurnal berjudul Pandangan Masyarakat Gunungkidul Terhadap Pelarian Majapahit Sebagai Leluhurnya (Kajian Atas Data Arkeologi dan Antropologi), sejumlah sejarawan justru menyebut ritual pati obong ini bukanlah cara Brawijaya V untuk moksa, melainkan siasat agar dia bisa kembali melarikan diri ke tempat lain. Setelah Brawijaya melakukannya, dia baru melakukan moksa ke Goa Langse.
Hm, meski cerita rakyat terkait dengan Pantai Ngobaran ini masih jadi perdebatan, hal ini justru menjadi nilai tambah bagi daya tarik tempat wisata tersebut. Gimana, tertarik nggak datang ke sana untuk menikmati keindahan pantainya yang membuatmu jadi teringat pada Bali, Millens? (Arie Widodo/E10)