Inibaru.id - Anak-anak bermain robot sudah biasa. Namun, anak membuat robot barulah prestasi yang luar biasa. Empat siswa dari SMP Pius Tegal, Jawa Tengah berhasil menciptakan sebuah karya robot yang bermanfaat bagi lingkungan.
Keempat siswa tersebut adalah Aloysius Jansen Budihardjo, Elvira Kusumo Santosa, Bryan Seanquinus Raharjo, dan Cornelius Melvin H. Belum lama ini mereka menciptakan Sistem Pemantauan dan Pengendalian Tanaman Hidroponik.
Karya tersebut tercipta setelah para mentor Robotic Education (RED) menantang mereka untuk membuat robot yang berguna bagi lingkungan. Gayung bersambut, maka terciptalah sistem robotik yang mampu melakukan penyiraman otomatis dan mengatur kelembapan tanah itu.
Oya, sedikit informasi, RED adalah sekolah spesialis robot dan koding yang berpusat di Kota Semarang. Saat ini mereka telah bekerja sama dengan banyak sekolah untuk mengembangkan dunia robotik.
Salah seorang mentor di RED Catur Apriyadi mengatakan, keempat siswa SMP ini berhasil menciptakan sistem tersebut berkat ilmu robotika yang mereka dapatkan di sekolah. Robotika, lanjutnya, menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah.
“Proyek 'Sistem Pemantauan dan Pengendalian Tanaman Hidroponik' ini merupakan yang pertama dibuat anak-anak seusia SMP,” ujar Catur mewakili Daniel dan Shaleh, dua mentor lain di RED, Selasa (9/8).
Inovasi dalam Bidang Pertanian
Catur memaparkan, proyek yang dikerjakan keempat siswa tersebut merupakan bentuk pengembangan teknologi yang memperkenalkan sistem penanaman dengan cara hidroponik. Tingginya alih fungsi lahan di Indonesia, imbuhnya, mendorong mereka berinovasi untuk mendukung pertanian modern, yakni hidroponik.
"Bertani dengan cara hidroponik lebih efisien ketimbang menanam secara konvensional, terlebih jika dibantu teknologi robotik," kata dia.
Catur pun menerangkan, teknologi robotik buatan keempat anak SMP ini memungkinkan penggunaan sensor-sensor kunci untuk membuat tanaman bertumbuh dan berkembang dengan kualitas yang terbaik.
Caranya, sistem penyiraman dilakukan secara otomatis dengan mengukur dan memantau kelembapan tanah menggunakan sensor. Untuk pencahayaan, ada lampu yang akan hidup secara otomatis saat nggak ada cahaya matahari, yang berguna dalam pertumbuhan tanaman.
"Teknologi ini dapat memantau tanaman dari jarak jauh dengan sistem dashboard," ujar Catur. "Dashboard adalah sistem yang memberikan informasi paling penting dalam satu layar penuh sehingga informasi yang ditampilkan dapat dibaca dan dianalisis secara menyeluruh."
Wah, kecil-kecil sudah berhasil bikin karya yang berguna untuk kehidupan para petani, nih! Semoga apresiasi tertinggi selalu diberikan untuk orang-orang baik ini! (MI/IB20/E03)