Inibaru.id - Sego Pager; dalam bahasa Jawa, secara harfiah berarti nasi (sego) dari pagar (pager). Namun, bukan berarti ia benar-benar terbuat dari pagar rumah, ya! Menu sarapan khas Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini justru lebih mirip perpaduan antara pecel dan gudangan.
Pecel adalah sayuran rebus yang diguyur saus kacang. Sementara, gudangan merupakan sayur yang diurap kelapa parut. Nah, kira-kira, begitulah gambaran menu kuliner yang bisa dengan mudah kamu temukan di Kecamatan Godong dan sekitarnya ini.
Dari segi kondimen, sego pager sejatinya nggak begitu istimewa. Yang membuatnya unik justru dari namanya. Sri, salah seorang penjual sego pager asal Desa Penganten, Kecamatan Klambu mengatakan, makanan ini sudah menjadi hidangan turun-menurun di Grobogan sejak 1928.
"Konon, dulu ada anak kecil disuruh ibunya beli sego janganan (nasi sayuran). Nah, karena si anak nggak bisa ngomong 'janganan', ibunya bilang 'sego pager' karena di depan warung itu ada pagarnya,” terang Sri sembari melayani pembeli di warungnya, beberapa waktu lalu.
Cocok untuk Vegetarian
Untuk para vegetarian, sego pager adalah menu yang cocok untuk sarapan karena makanan ini hanya terdiri atas nasi dengan aneka sayuran. Sri mengungkapkan, sayuran yang biasa dipakai antara lain daun pepaya, daun lamtoro, kacang panjang, kenikir, dan tauge.
"Semua sayuran direbus, lalu ditiriskan dan diiris tipis-tipis. Sayuran diletakkan di atas nasi, terus ditaburi serundeng kelapa dan disiram bumbu kacang," paparnya menjelaskan langkah-langkah membuat sego pager. "Terakhir, sego pager dibubuhi petai cina yang sudah direbus."
Sego pager, lanjutnya, banyak dijual di pinggir jalan, termasuk di desanya yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Godong. Dia, sebagaimana kebanyakan penjual sego pager lainnya, biasa membuka warung sejak pagi dan tutup menjelang tengah hari.
“Saya dapat resep sego pager ini dari mertua yang memang asli Godong. Sekarang, saya yang kelola warung ini.
Menu Meriah, Harga Murah
Sri mengatakan, masyarakat setempat biasanya makan sego pager tanpa tambahan lauk lain karena makanan bercita rasa gurih-manis-pedas ini sudah memiliki kondimen yang cukup meriah. Namun, kalau perlu tambahan lauk, dia juga menyediakan aneka macam gorengan dan kerupuk.
"Bisa dinikmati tanpa tambahan pernak-pernik lain, tapi juga bisa dimakan bareng gorengan kayak mendoan, tahu bacem, bakwan, atau tahu isi. Bisa juga dimakan bersama kerupuk," kata dia.
Untuk seporsi sego pager, Sri membanderolnya Rp5.000 saja. Murah banget, nih! Terus, gimana rasanya? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah mengatakan, sego pager bisa jadi salah satu ikon kuliner Nusantara.
"Rasanya enak, harganya murah banget!" serunya di tengah Festival Nasi Pager yang digelar beberapa waktu lalu.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan menu sarapan khas Grobogan, Sego Pager, nggak ada salahnya melipir sejenak ke kota yang hanya berjarak sekitar 50 kilometer dari Kota Semarang ini. Selamat mencoba, Millens! (Kuncoro Aang Ifansyah/E03)