Inibaru.id- Bagi para penikmat steik atau bistik, mereka pasti mafhum dengan tingkat kematangan bistik. Namun, bagi orang yang baru kali pertama pesan bistik, mereka mungkin bakal bingung dengan istilah seperti rare atau well done.
Kendati sama-sama dari daging yang dipanggang, kematangan bistik memang berbeda-beda. Tingkat kematangan itu juga bakal mempengaruhi rasa bistiknya seperti yang dikatakan Chef Gaga yang mengurusi masalah dapur di Scoops and My Story.
Menurut Chef Gaga, ada lima tingkat kematangan bistik yakni rare, medium rare, medium, medium well, dan well done. Secara berurutan, rare dipanggang sebentar sedangkan well done dipanggang lama agar daging matang sempurna.
Tekstur bistik dengan tingkat kematangan medium well di Scoops and My Story. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Kalau kamu suka tekstur yang berminyak atau juicy, tingkat kematangan rare hingga medium bisa jadi pilihanmu. Juicy itu biasanya didapat dari lemak atau darah yang meleleh karena dipanggang.
Sementara, kalau kamu suka daging yang matang, ya pilihannya ada dua, yakni medium well dan well done. Kedua tingkat kematangan itu sudah tidak menghasilkan daging yang juicy. Namun, daging dengan tingkat kematangan medium well lebih lembut dan ada sedikit daging yang terlihat merah di tengahnya.
Beda Selera
Menyoal tingkat kematangan bistik itu tentu saja berkaitan dengan selera masing-masing. Chef Gaga mengatakan, para pelanggannya di Scoops and My Story cukup variatif.
“Bergantung orang sih pengin tingkat kematangannya gimana. Biasanya medium well, tapi kalau orang bule suka yang rare,” ujarnya.
Daging dengan kematangan medium well masih menyisakan sedikit daging merah di bagian dalam. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Untuk mengetahui sudah seberapa matang daging yang dipanggang, Chef Gaga nggak menerapkan treatment khusus seperti memasang pengingat waktu dan sebagainya.
“Kalau ini pakainya feeling sih, tapi yang pasti kalau well done itu udah keras dagingnya, cuma waktunya nggak tahu pasti,” imbuh Chef Gaga.
Baca juga:
Scoops and My Story, Restoran Lengkap dengan Pemandangan Indah di Semarang
Melahap Ayam Sambal Taichan dalam Sekotak Bento di Scoops and My Story
Ketika berkunjung ke Scoops and My Story beberapa waktu lalu, saya sempat mencoba bistik di sana. Bistik yang saya coba adalah Blue Label 200 gram dengan tingkat kematangan medium well.
Memang benar, tekstur daging pada tingkat kematangan itu sudah agak keras tapi masih empuk sehingga mulut nggak bakal capek mengunyah. Terlebih lagi, daging yang dipakai adalah daging sapi Australia yang terkenal empuk.
Sajian Blue Label Steak di Scoops and My Story. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Bistik tersebut disajikan dengan saus brown mushroom. Rasa bistik yang gurih terasa pas berpadu dengan saus yang asin agak manis itu. Makan juga semakin lezat degan tambahan side dishes berupa My Story Salad dan potato wedges.
Pada hidangan ini, selain dagingnya, saya menggarisbawahi salad yang mereka bikin, terutama dressing-nya. Saus tersebut berasa asam-manis, berwarna kekuningan, dengan tekstur yang nggak sekental mayonaise atau thousand island sauce. Dipadu dengan sayuran seperti selada, jagung, tomat ceri, dan potongan apel, My Story Salad terasa segar.
Tekstur bistik dengan kematangan medium well masih terasa lembut. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Oya, untuk menikmati bistik seberat 200 gram itu, lengkap dengan saus dan dua side dishes, kamu hanya perlu membayar Rp 100 ribu saja. cukup terjangkau, kan?
Gimana, sudah ada gambaran kan tentang tingkat kematangan bistik? Sesuaikan dengan lidahmu ya, Millens! (Ida Fitriyah/E03)
Scoops and My Story
Kategori : Restoran
Alamat : Jl Rinjani No 132, Gajahmungkur, Semarang
Buka : Selasa-Minggu, 11.00-22.00 WIB
Harga Makanan : Rp 25.000 s.d. Rp 170.000
Harga Minuman : Rp 9.000 s.d. Rp 35.000
Harga Gelato : Rp 23.000 s.d. Rp 63.000