inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Banyak Pilihan, Warung Sate Karangsaru Nggak Cuma Jadi Langganan Kaum Berkantong Cekak
Jumat, 26 Jun 2020 11:45
Penulis:
Zulping
Zulping
Bagikan:
Waluyo saat memanggang sat. (Inibaru.id/ Zulfa  Anisah)

Waluyo saat memanggang sat. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Di warung sate Karangsaru Semarang kamu bisa mencicipi berbagai jenis satai. Mau yang murah banget seperti satai kere atau yang sedikit lebih keren seperti satai sapi, semuanya ada. Tinggal sesuaikan dengan lembaran di dompetmu.<br>

Inibaru.id - Sesaat setelah memarkirkan motor, saya bergegas lari ke kepulan asap yang dikerumuni warga. Bukan kebakaran, di sana para pelanggan sedang menunggu Waluyo membakar satai. Sejak 15 tahun lalu lelaki 65 tahun ini bergelut dengan arang dan kipas anyaman bambu. Siapa sangka, aneka macam satai yang dia jajakan bersama istri menjadi primadona warga Kota Semarang.

Lapak semipermanen yang terletak di Jalan Jagalan Semarang ini selalu ramai diserbu pelanggannya dari berbagai usia dan kalangan. Dalam sebuah kotak besar yang terbagi dalam beberapa bagian, ditempatkan beberapa jenis satai. Satai sapi, ayam, koyor, tahu, dan tempe boleh banget kamu coba.

O ya, ada satu lagi jenis satai yang istimewa yaitu satai kere. Bahan yang digunakan untuk membuat satai kere adalah gembus. Karena bahan ini cukup murah, harga satai kere juga sangat terjangkau.

Menurut Waluyo, ide satai kere ini sudah ada sejak dirinya belum punya lapak sendiri. Awalnya ibunyalah yang berjualan satai terlebih dahulu. Sepeninggalan ibunya, Waluyo lantas meneruskan usaha ibunya tersebut.

Istri Waluyo ikut membantu di warung.&nbsp; (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
Istri Waluyo ikut membantu di warung. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

“Dulu ibu saya jualannya kayak gini, saya mewarisi, mereka sudah meninggal saya neruske,” tutur lelaki gempal ini.

Di bagian lain, istri Waluyo tengah sibuk membungkus satai dengan kertas minyak. Semenjak corona melanda, lebih banyak pembeli yang memilih membawa pulang satai.

“Beberapa orang juga memilih makan di mobil mereka,” tuturnya.

Ya, selain menjadi incaran para kaum kantong cekak, satai kere ini juga menjadi incaran orang-orang dengan ekonomi yang mapan. Pembeli bisa memilih satai sesuai dengan isi dompet mereka. Setusuk satai tahu, tempe, dan gembus bacem cuma dibanderol Rp 1.500. Sedangkan yang paling mahal hanya satai sapi yang dihargai Rp 3.500 per tusuknya.

Bikin ngiler! (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
Bikin ngiler! (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Salah seorang pelanggan yang kala itu tengah mengantre adalah Lia. Perempuan lansia ini mengaku sudah bertahun-tahun berlangganan di tempat ini karena mengaku dekat dari tempat tinggalnya. Selain memfavoritkan satai sapi, perempuan ini juga nggak pernah lupa membungkus satai tempe untuk suamimya.

“Setahu saya di Semarang satai kere cuma di sini. Ada tempe juga, suami saya suka satai tempe,” tuturnya.

Bisa juga pesan satai sapi. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
Bisa juga pesan satai sapi. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kini Waluyo cuma dibantu oleh seorang pegawai saja. Dirinya mengaku dalam beberapa waktu ke depan, anaknya akan membuka cabang di dareah Papandayan. Kamu tertarik mencobanya, Millens?(Zulfa Anisah/E05)

Sate Sapi Karangsaru

Kategori : Warung kakilima

Alamat : Jalan Jagalan Semarang (Karangsaru)

Jam Operasional: 16.30 – 21.00 WIB

Harga Makanan: Rp 1.500 – Rp 3.500 (per tusuk)

Harga Minuman: Rp 2.000 – Rp 5.000

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved