inibaru indonesia logo
Beranda
Inspirasi Indonesia
Untuk Apa Guru Besar Unpad Merekam Suara Bumi dengan AI?
Minggu, 3 Nov 2024 10:25
Penulis:
Bagikan:
Guru Besar Unpad melakukan perekaman suara bumi. (Tempo/Anwar Siswadi)

Guru Besar Unpad melakukan perekaman suara bumi. (Tempo/Anwar Siswadi)

Yudi Rosandi sengaja merekam suara bumi dan kemudian mengolahnya dengan AI demi membuat peringatan dini bencana seperti longsor atau gempa.

Inibaru.id – Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan kalau digunakan dengan benar bisa memberikan banyak manfaat lo, nggak sekadar bisa dipakai untuk bikin gambar atau membuat video deepfake. Salah satu contoh penggunaannya yang hebat adalah yang dilakukan oleh Guru Besar Geofisika Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudi Rosandi. Dengan AI, dia merekam suara bumi!

Memangnya buat apa sih suara bumi sampai perlu direkam segala? Jadi begini, Yudi memang sedang bikin proyek berupa merekam getaran pada permukaan bumi yang ada di sejumlah tepat. Suara-suara ini nantinya diolah dengan AI dengan tujuan untuk peringatan dini bencana.

“Tujuannya agar bisa jadi peringatan dini bencana seperti longsor atau gempa bumi,” ucap Yudi sebagaimana dilansir dari Tempo, Senin (28/10/2024).

Jadi begini, suara yang direkam adalah semacam bunyi subsonik yang dihasilkan dari pengukuran getaran yang dilakukan di permukaan dini. Jadi, awalnya data yang didapat berupa sinyal-sinyal suara yang kemudian diolah AI agar bisa lebih mudah untuk dikenali manusia. Keberadaan data inilah yang kemudian bisa dipakai untuk mengenali kondisi geologi suatu lokasi.

Ilustrasi: Banyak tempat di Indonesia yang masih rawan gempa. (GNFI)
Ilustrasi: Banyak tempat di Indonesia yang masih rawan gempa. (GNFI)

Contohnya begini, perbedaan suara dari satu tempat ke tempat lain bisa membuat kita jadi tahu apakah sedimen atau endapan suatu tempat lebih tebal atau dikenali. Dengan mengenali sedimen tersebut, jadi lebih memahami apakah ada risiko longsor atau kerusakan lain jika terjadi bencana seperti gempa.

Yang menarik, Yudi nggak perlu sampai harus melakukan penggalian dalam melakukan penelitian ini. Dia hanya melakukan pengukuran seismic pasif dengan memakai sensor geofon yang memang bisa mengukur getaran tanah dalam skala mikrotremor yang terkadang nggak kita sadari. Nah, perekaman suara ini dilakukan sekitar 10 sampai 30 menit.

“Kita bisa cek seperti apa suaranya untuk memperkirakan risiko bencananya. Jadi contohlah, kalau ada gempa, mungkin daerah ini bisa terkena longsor,” ucapnya.

Sejauh ini, Yudi sudah mengecek suara bumi di kawasan Kampus Unpad Jatinangor yang ada di Cimanggung, Kabupaten Sumadang, Jawa Barat. Dia juga sedang melakukan pengecekan di kawasan Cisewu, Kabupaten Garut. Dia memang sengaja mengecek di area sekitar Jawa Barat, khususnya di lokasi perbukitan yang rentan terkena gempa.

Semoga saja penelitian ini bisa menghasilkan sistem peringatan dini risiko longsor atau gempa yang cukup efektif sehingga bisa menyelamatkan banyak orang ya, Millens. (Arie Widodo/E05)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved