Inibaru.id – Namanya Valkrisda Caresti Botha. Masih berusia 21 tahun. Semuda itu, dari tangan gadis kelahiran Surabaya, 14 September 1996 ini mengalir pundi-pundi jutaan rupiah ke tabungannya setiap bulannya.
Valskrida tercatat sebagai pebisnis muda yang sukses. Itu berkat “tangan emas”-nya menyulap limbah kain dan kertas jadi scrapbook yang cantik, menarik, indah, dan bisa dijual. Dan tahukah Sobat Millens, dia memulai bisnisnya dari hobi sejak dirinya masih berseragam abu-abu putih alias SMA.
Ya, tahun 2012, saat itu Valkrisda masih duduk di bangku SMA. Dia demen memberikan kado unik untuk teman-temannya, entah ketika mereka berulang tahun atau hari spesial lain. Dan itu harus buatannya sendiri.
Dia yakin, pemberian dari buatan tangan sendiri akan lebih spesial bagi yang menerima.
“Menurut aku, itu lebih berharga dan bernilai karena itu adalah jerih payah tangan saya sendiri. Setelah saya membuatkan kado handmade untuk sahabat, banyak teman yang lihat dan suka. Terus, mereka mau pesan,” kenang Valkrisda seperti dikutip dari Bernas.id.
Baca juga:
Sudiarto dan Hidro Socio di Tanah Sulit Air
Penyandang Disabilitas Itu Menaklukkan Selat Madura
Benar banget, teman-temannya menyukai perhiasan buatannya. Seiring dengan waktu, yang suka kreasi Valskrida semakin banyak. Namun dia masih ogah menjadikan kesukaannya itu sebagai bisnis. Dia beranggapan, membuat kerajinan itu semata hobi. Dia khawatir nggak bisa lagi menikmati hobinya lantaran kalau bisnis dia akan lebih memikirkan keuntungan ketimbang kesenangan.
Memberdayakan Banyak Orang
Selama beberapa waktu, Valskrida keukeuh nggak mengembangkan hobinya sebagai bisnis. Lantas timbul gagasan dalam dirinya bahwa bila hobinya bikin kerajinan jadi bisnis, dia bisa memberdayakan banyak orang. Maksudnya, dia bisa menciptakan pekerjaan untuk orang lain.
Itulah titik kuat yang mendorong Valskrida menekuni kerajinan scrapbook sebagai bisnis. Nama Syawnscrap dia jadikan mereka. Katanya, nama itu punya makna filosofis. Nama itu diambil dari kata “Syawnlight”: “syawn” adalah “suara perempuan terbang”, dan “light” itu “cahaya” atau “sinar”. Jadi, makna keseluruhannya “perempuan yang bersinar terbang untuk mencapai cita-citanya”. Hmm, inspiratif banget dan ideal, ya….
Bendera bisnis sudah dikibarkan. Jadilah Valskrida memanfaatkan limbah kain dan kertas untuk sesuatu yang bernilai jual.
Selama berbisnis itu, beberapa pengalaman unik dia catat. Ada pembeli yang membayar secara mencicil selama dua bulan. Tapi ada juga yang berani membayar sangat mahal untuk memikat seorang cewek. Berhasil?
Baca juga:
Plastik Meleleh di Kanvas Masari
Orang Indonesia Pertama Jadi Young Aviation Professional di ICAO
“Ceweknya malah kepincut sama cowok lain,” cerita Valskrida diiringi derai tawa.
Ya, kini jutaan rupiah mengalir ke sakunya dari Syawnscrap. Kreasinya disukai lantaran scrapbook buatanya mengikuti keinginan pemesan. Kalau pemesan belum punya konsep, Valskridalah yang memberi usulan.
Nah Millens, memang sudah banyak yang kayak Valskrida: dari hobi jadi rezeki. Nggak ingin ikutan? (EBC/SA)