Inibaru.id – Pascagempa berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Pulau Lombok pada 29 Juli 2018, aktivitas wisata di pulau yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut masih belum pulih. Hal ini diketahui dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Data menunjukkan jumlah wisatawan cenderung menurun dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu.
Data yang didapatkan dari pintu masuk Bandara International Lombok ini menunjukkan pada Januari-Februari 2019, terdapat 5.713 wisatawan mancanegara yang berkunjung. Di periode yang sama tahun lalu, jumlah wisatawan mancanegara yang datang mencapai 11.786 orang. Hal ini berarti, penurunan jumlah wisatawan mencapai 38,14 persen.
“Kejadian di Lombok yang tak diharapkan seperti gempa dan lain-lain membuat penurunan jumlah wisatawan mencapai 38 persen. Hal ini saya rasa wajar, tapi tetap saja menjadi beban buat kami. Kami di Asita akan segera berdiskusi terkait hal ini,” ungkap Dewantoro Umbu Joka, Ketua DPD Asosiasi agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Barat seperti ditulis Kompas.com, Selasa (2/4/2019).
Asita sebenarnya memprediksi penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Nusa Tenggara Barat jauh lebih besar, yakni sekitar 40-50 persen. Meski gempa Lombok telah tujuh bulan berlalu, Dewantoro mengaku nggak mudah untuk meyakinkan wisatawan baik itu lokal ataupun asing untuk datang kembali ke Lombok.
Yap, nggak hanya wisatawan mancanegara, data wisatawan domestik yang berkunjung di periode yang sama juga menurun. Kendati begitu, Humas Asita Provinsi NTB Supratman Samsi menyebut Januari-Februari memang termasuk musim sepi kunjungan bagi Pulau Lombok
Semoga ada gebrakan baru yang bisa menarik wisatawan agar bisa kembali ke Lombok, ya, Millens. Yuk, kapan mau ke Lombok? (IB09/E04)