Inibaru.id – Setidaknya ada 11 murid Sekolah Dasar (SD) N Dawuhan 2 di Kabupaten Situbondo yang kedapatan mengikuti konten melukai diri sendiri atau self harm di TikTok. Mereka menyayat tangannya sendiri.
Kabar mengejutkan ini diungkap langsung oleh Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo Supiono. Dia mengaku nggak menganggap enteng fenomena ini.
Baca Juga:
5 Ide Konten Tik Tok yang Banyak DisukaiBaca Juga:
Apa Sih yang Dicari dari Tik Tok?“Kalau dulu kan fenomena melukai tangan sendiri sering dilakukan siswa SMP atau SMA yang patah hati. Kini malah jadi tren di kalangan anak SD karena terpengaruh konten self harm di TikTok. Ini nggak bisa dibiarkan,” ungkap Supiono sebagaimana dilansir dari Kompas, Selasa (3/10/2023).
Saking seriusnya hal ini, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sampai mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah dan para wali murid untuk membahas masalah tersebut dan memberikan imbauan agar anak-anak tersebut lebih diperhatikan kesehariannya. Dinas Pendidikan setempat juga mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait hal tersebut.
“Iya, memang sudah dikeluarkan SE yang isinya imbauan bagi semua siswa untuk nggak melakukan kegiatan merugikan diri sendiri. Guru juga diminta untuk memperhatikan muridnya,” lanjut Supiono.
Selain itu, pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo juga sampai datang ke SD N Dawuhan untuk memberikan penanganan psikologis kepada siswa yang menyayat tangannya sendiri.
Sudah Banyak Konten Self Harm yang Jadi Tren dan Mengkhawatirkan
Kasus melukai diri sendiri akibat konten Self Harm di TikTok bukan kali ini saja terjadi. Maraknya hal ini sampai diungkap dalam penelitian berjudul Deadly by Design: TikTok Push Harmful Content Promoting Eating Disorders and Self-Harm Intu User’s Feeds yang dipublikasikan oleh Center for Countering Digital Hate (CCDH).
Dalam penelitian tersebut, diungkap bahwa pengguna TikTok hanya butuh waktu kurang dari 3 menit untuk menemukan konten-konten terkait dengan bunuh diri atau self harm yang bisa jadi menginspirasinya untuk melakukan hal serupa.
“Feed TikTok dibombardir konten berbahaya bagi anak muda, khususnya dalam hal pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka, dan kesehatan fisik serta mental. Kalau nggak diawasi penggunaannya, platform TikTok bisa sangat berbahaya bagi anak-anak,” ucap CEO CCDH Imran Ahmed sebagaimana dilansir dari CNN, Jumat (16/12/2022).
Sebelum tren menyayat tangan sendiri, sebelumnya ada tren Blackout Challenge, Cereal Challenge, Cha-Cha Slide Challenge, Throw it in the Air Challenge, The Penny Challenge, Salt Challenge, The Bright Eye Challenge, dan Skullbreaker Challenge yang viral di TikTok namun berbahaya bagi mereka yang mengikutinya.
Melihat fakta ini, kalau di keluargamu ada anak-anak yang sudah suka memakai TikTok, sebaiknya diawasi ya penggunaannya agar nggak sampai mengikuti tren self harm di TikTok. Soalnya, tren tersebut bisa berbahaya! (Arie Widodo/E05)