Inibaru.id - Belakangan lini masa terasa seperti feed film distopia. Terlebih setelah wacana Perang Dunia (PD) 3 muncul sejak Amerika Serikat-Israel bersekutu menyerang Iran.
Ngeri? Banget! Tapi alih-alih panik, gimana kalau kita mulai bersiap? Meskipun negara kita jauh di Asia Tenggara, bukan nggak mungkin Indonesia juga terkena dampaknya.
Bahaya pecahnya PD 3 ini juga diungkap Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana.
"Apakah negara-negara itu akan mendukung AS atau sebaliknya mendukung Iran. Nah, kalau mereka akan mendukung Iran maka ini bukannya tidak mungkin bahwa Perang Dunia III akan semakin dekat," ujar Hikmahanto melansir IDNtimes, Minggu (22/6/2025).
Karena itu, ada beberapa hal yang musti kamu lakukan sebelum dunia diguncang kejadian buruk.
1. Jangan Cuma Ngikuti Berita, Siapkan Emergency Bag
Kalau kamu pikir tas siaga cuma dibutuhin pas gempa atau banjir, coba pikir ulang. Dalam situasi darurat seperti perang, punya emergency bag alias tas siaga bisa jadi penyelamat.
Menurut rekomendasi dari Palang Merah Internasional, isi tas siaga minimal terdiri atas air minum, makanan instan, obat-obatan pribadi, senter, radio manual, dan dokumen penting.
Nggak perlu yang besar dan berat, yang penting isinya fungsional dan mudah dijinjing kalau sewaktu-waktu kamu harus mengungsi.
2. Belajar Bertani dan Masak Sendiri, Bukan cuma Tren Estetik
Punya skill bertani bukan lagi soal gaya hidup urban farming buat Instagram. Di masa krisis, kemampuan menanam sayur atau mengelola bahan makanan seadanya bisa menyelamatkan hidup.
Sebuah laporan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) menyebutkan bahwa krisis global bisa mengganggu rantai pasokan makanan. Jadi, kalau kamu bisa tanam cabai, tomat, atau singkong di halaman atau pot, kamu udah selangkah lebih siap.
3. Pegang Cash, Tapi Jangan Lupa Logika
Bayangkan skenario gawat: sistem perbankan lumpuh, internet mati, ATM nggak bisa diakses. Di sinilah uang tunai berperan. Menurut World Bank, dalam situasi darurat global, transaksi digital bisa terganggu. Menyimpan sejumlah uang cash (secukupnya) bisa bantu kamu bertahan untuk kebutuhan harian.
Tapi ingat, simpan di tempat aman dan jangan dibawa semua ke mana-mana, ya!
Kita nggak akan bisa memprediksi apa yang bakal terjadi saat situasi kaos.
4. Perkuat Koneksi Sosial dan Mental
Bertahan bukan cuma soal logistik, Millens, tapi juga mental. Yap, ketahanan mental seseorang justru banyak ditentukan dari dukungan sosial di sekitarnya.
Jadi, bangun hubungan baik sama tetangga, komunitas, atau keluarga. Mereka bisa jadi “jaring pengaman” yang nggak bisa dibeli dengan uang.
Kamu bakal sangat merasakan kehadiran mereka saat mengungsi. Saling peduli dan membantu adalah kunci untuk survive.
5. Konsumsi Info Secukupnya, Jangan Sampai Parno
Baca berita itu penting, tapi jangan sampai over dosis hingga bikin kamu overthinking terus. Yang nggak kalah penting, pastikan informasi yang kamu dapat dari media kredibel.
Alih-alih mantengin konten spekulatif tiap jam, kamu bisa pilih satu waktu khusus sehari untuk update kabar, lalu balik fokus ke hal produktif lainnya.
Memang, wacana soal Perang Dunia 3 bikin jantung nggak tenang meski belum pasti terjadi. Tapi ketimbang ikut tenggelam dalam kepanikan massal nantinya, lebih baik kita siapkan diri dengan tenang dan cerdas.
Karena di tengah gonjang-ganjing dunia, kemampuan bertahan kadang dimulai dari hal-hal kecil yang kita usahakan hari ini. Siap, kan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)
