Trans Jateng Segera Diintegrasikan dengan Transportasi Lain, Akses Warga Bakal Makin Nyaman

Trans Jateng bakal terintegrasi transportasi lain. (Kompas/Fadlan Mukhtar Zain)

Rencana integrasi Bus Trans Jateng dengan berbagai transportasi lain bakal membuat perjalanan warga semakin mudah, terutama bagi pelajar dan masyarakat yang membutuhkan akses dari dan menuju rumah mereka.

Inibaru.id – Upaya memperluas layanan transportasi publik terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Salah satu langkah barunya adalah mengintegrasikan Bus Trans Jateng dengan berbagai moda transportasi lain agar perjalanan masyarakat dari rumah hingga halte bisa berlangsung lebih praktis.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Arief Jatmiko, mengungkapkan bahwa pihaknya bakal menggandeng banyak pihak, mulai dari perusahaan transportasi online, angkutan kota, hingga angkutan desa. Harapannya, warga nggak lagi kebingungan ketika harus melanjutkan perjalanan dari halte menuju tujuan akhir.

“Sehingga, melalui halte yang tersedia, masyarakat tidak bingung melanjutkan perjalanannya,” ujarnya seusai audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, di Semarang, Selasa (18/11/2025).

Arief melanjutkan bahwa integrasi ini juga penting untuk mempermudah akses transportasi dari lingkungan tempat tinggal warga.

Saat ini, Trans Jateng sudah mengoperasikan tujuh koridor yang menghubungkan berbagai wilayah penting: Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Purwokerto-Purbalingga, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, Semarang-Grobogan, dan Solo-Wonogiri. Namun, Dishub Jateng menilai perlu ada rute tambahan yang lebih relevan dengan kebutuhan pelajar dan masyarakat umum.

Taj Yasin menekankan untuk menjangkau lebih banyak pelajar agar mereka nggak bawa motor. (Humas Jateng)

Salah satu rencana pengembangan yang disiapkan adalah perpanjangan rute untuk mencakup jalur aglomerasi Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang, dan Kota Magelang. Dishub juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menyinergikan jalur utama yang banyak dilalui warga.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menekankan pentingnya layanan Trans Jateng menjangkau lebih banyak pelajar. Dia menilai penggunaan motor oleh anak sekolah yang belum memiliki SIM harus diminimalisir dengan menyediakan transportasi umum yang aman dan mudah diakses.

“Kita lihat anak sekolah sudah naik motor ke sekolah. Padahal secara aturan belum memiliki SIM. Jadi jangan sampai anak-anak ini melanggar,” sorotnya.

Taj Yasin juga mengingatkan bahwa ketepatan waktu armada menjadi kunci menarik minat masyarakat untuk beralih ke transportasi massal. “Transportasi umum bus Trans Jateng juga harus tepat waktu. Dengan begitu, akan menarik keinginan masyarakat untuk menggunakan moda transportasi massal tersebut,” katanya.

Dengan rencana integrasi dan peningkatan layanan ini, Trans Jateng diharapkan mampu menjadi sistem transportasi yang semakin inklusif dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Kami senang nggak dengan inovasi ini, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)