Inibaru.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) geger! Saking anjloknya harga saham gabungan (IHSG), BEI sampai memutuskan untuk membekukan perdagangan untuk sementara (trading halt) pada hari ini, Selasa (18/3/2025) pukul 11.19 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Apa yang terjadi?
Lewat rilisan resminya yang kemudian disebarluaskan ke sejumlah media sosial BEI seperti di akun X IDX_BEI pada pukul 11.33 WIB, pembekuan perdagangan dilakukan karena IHSG anjlok sampai 5 persen!
“Kami informasikan terjadi pembekuan sementara sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia pada pukul 11.19.31 waktu JATS yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5 pesen,” tulis BEI dalam rilisan resmi tersebut.
Memangnya, apa sih yang dimaksud dengan trading halt ini? Kalau di situs resmi BEI sih kebijakan tersebut perlu dilakukan jika IHSG turun sampai ke batas tertentu. Yang mengambil kebijakannya adalah pihak bursa saham atau otoritas pengawas pasar seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tujuan dari tindakan ini adalah agar stabilitas pasar terjaga sekaligus melindungi investor, Millens. Yang pasti, selama dihentikan, aktivitas perdagangan saham seperti membeli atau menjual saham nggak akan bisa dilakukan.

Jika sebelumnya trading halt terjadi saat ekonomi sedang kacau balau pada 2020 akibat terdampak pandemi Covid-19, apa yang bikin IHSG sampai anjlok separah ini pada masa sekarang? Terkait dengan hal ini, research analyst dari Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menduga jika hal ini terkait dengan rumor bakal mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan.
“Isu Sri Mulyani mau mundur bikin pasar bergejolak,” ucap Arjun sebagaimana dinukil dari CNBC, Selasa (18/3).
Lebih dari itu, dia juga menyebut ada tiga hal lain yang bikin IHSG semakin menurun. Yang pertama adalah kekhawatiran pasar bakal adanya perang dagang. Ketidakpastian global ini bikin kekhawatiran investor asing bakal keluar dari pasar Indonesia. Mereka lebih memilih untuk menempatkan dananya ke aset yang cenderung lebih aman.
Penyebab kedua adalah pelemahan ekonomi di Tanah Air yang juga terkait dengan nggak pastinya regulasi yang diterapkan pemerintah. Apalagi, baru-baru ini informasi penerimaan pajak yang turun drastis menandakan adanya masalah pada aktivitas bisnis di Tanah Air. Terbentuknya Danantara juga menimbulkan kekhawatiran di pasar di tengah bertubi-tubinya berita PHK massal dan penutupan pabrik di Tanah Air.
Terakhir, terjadi penurunan harga komoditas global seperti batu bara, minyak sawit, dan nikel yang ikut berpengaruh besar pada IHSG.
“Di Indonesia, terlihat pelemahan di kalangan menengah yang merupakan sumber pendapatan pemerintah. Makanya, sejauh ini terjadi sentimen negatif dan pelaku pasar masih menantikan kebijakan yang lebih pro market,” ungkap analis dari Mirae Asset Sekuritas Naffan Aji Gusta.
Cukup mengejutkan ya anjloknya IHSG sampai bikin trading halt ini. Kira-kira, apakah kondisi ekonomi Indonesia bakal pulih, Millens? (Arie Widodo/E05)