Inibaru.id - Jika nggak didukung dengan kebijakan yang pro, jangan harap UMKM kita bakal maju. Terlebih lagi dengan gempuran barang impor yang lebih menggoda konsumen.
Karena itu, guna melindungi UMKM, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah menyatakan bahwa barang impor nggak dapat dengan mudah memasuki negeri ini.
Dalam sebuah pertemuan dengan para pelaku UMKM di Yogyakarta pada 6 November 2023, Menteri Zulkifli menjelaskan bahwa pembelian barang impor minimal harus mencapai 100 Dollar ke atas. Jika dirupiahkan lebih dari Rp1 juta.
Selain harga yang lebih tinggi, barang impor juga harus memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk sertifikat halal (untuk makanan), izin BPOM, jaminan atau garansi, serta pembayaran pajak dan PPN.
"Semua produk luar negeri boleh masuk tapi harus melewati syarat itu. Yang boleh masuk langsung ada 4, buku, musik, software, dan film, yang lain enggak boleh," katanya, Senin (6/11).
Menteri Zulkifli menekankan pentingnya melindungi UMKM, karena mereka merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, menyumbang sekitar 95 persen dari usaha dan sebagian besar PDB.
"Sebesar 95 persen usaha itu UMKM. Sebagian besar PDB (produk domestik bruto) ditentukan UMKM. UMKM harus dilindungi," katanya.
Menurutnya, melalui langkah-langkah ini, ekosistem perkembangan UMKM akan terjaga, dan produk-produk Indonesia akan dapat bersaing di pasar global. Tujuannya adalah menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045, dan mencegah jebakan pendapatan menengah.
Dia yakin bahwa Indonesia memiliki banyak potensi, termasuk kreativitas, bakat, dan sumber daya manusia, yang dapat diarahkan menuju tujuan tersebut.
Secara keseluruhan, Menteri Zulkifli menekankan perlunya pengendalian ketat terhadap impor barang agar produk-produk dalam negeri dapat bersaing dan diekspor ke pasar internasional.
Semoga dukungan ini diimbangi dengan peningkatan kualitas barang dan pelayanan para pelaku UMKM ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)