Inibaru.id - Sudah bersemangat untuk berbelanja bahan makanan ke pasar dan mengolahnya menjadi hidangan yang lezat, kenapa sebagian orang malah ogah untuk menyantap hasil jerih payahnya sendiri? Anehnya, mereka yang sudah capai-capai masak justru lebih memilih membeli makanan di warung untuk mengobati rasa lapar. Kamu pernah mengalami hal ini, Millens?
Jika iya, kamu nggak perlu khawatir. Itu bukan berarti masakanmu nggak enak dan masakan orang lain lebih enak. Lalu, apa dong alasannya?
Mengutip dari Kumparan (15/1/2018), psikolog dan pemenang Hadiah Nobel tahun 2002 Daniel Kahneman mencoba menjawab persoalan ini. Dia menjelaskan melalui analogi yang sederhana sebagai berikut.
"Ketika kamu membuat sandwich sendiri, kamu sudah tahu rasanya seperti apa. Karena itu, rasa lapar pun akan berkurang," tulis Kahneman di The New York Times.
Penelitian dari Carnegie Mellon University di Amerika Serikat juga mengatakan, memasak sendiri dapat mengurangi respons fisiologis dan tingkah laku. Karena sedang membahas makanan atau menghadapi bahan makanan di dapur, maka respons yang wajar adalah keinginan untuk memakan makanan tersebut.
Nah, semakin sering seseorang membayangkan sebuah makanan, maka keinginan untuk memakan makanan tersebut semakin kecil. Jadi, membayangkan diri kita sedang memakan satu masakan yang sama akan membuat kita makan lebih sedikit daripada membayangkan memakan masakan yang berbeda.
Efek Asap Dapur
Selain karena sudah bisa membayangkan rasa masakan yang kita buat sendiri, alasan lain kenapa orang nggak nafsu menyantap makanan sendiri adalah asap dapur. Ada apa dengan asap dapur?
Berdasarkan penelitian Fortile (perusahaan dan jenama peralatan dapur kelas premium), asap dapur yang muncul dari aktivitas mengolah masakan itu berbahaya dan mengancam penghuni rumah. Organisasi Kesehatan Dunia dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa pun telah mengeluarkan pernyataan bahwa asap dapur telah menjadi ancaman utama bagi kesehatan manusia.
Laboratorium Nasional Barkeley memiliki tim peneliti yang telah melakukan banyak percobaan. Kesimpulannya adalah, jika 605 rumah tangga California memasak sekali seminggu dan membuang gas berbahaya ke udara akan menjadi 12 juta kali standar emisi karbondioksida, 10 juta kali standar formaldehida dan 1,7 juta kali standar karbon monoksida.
Nah, dari banyaknya asap dan minyak yang bertebaran dan terhirup saat memasak, bisa membuat kamu mual dan nggak nafsu makan lagi, Millens.
Sekarang jadi masuk akal kan kenapa kamu terkadang jadi nggak berselera dengan masakan yang sudah kamu masak dengan sepenuh hati? Biar nggak terlalu sering mengalami hal ini, sebaiknya memasaklah menu-menu yang memang menjadi makanan kesukaanmu. Kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan berkualitas agar keinginan untuk memakannya semakin tinggi. (Siti Khatijah/E07)