inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Suhu Panas Ekstrem di Indonesia, BMKG: Bukan Heat Wave
Kamis, 2 Mei 2024 09:41
Penulis:
Bagikan:
Suhu panas ekstrem melanda Asia Tenggara. (Rfa.org/AFP)

Suhu panas ekstrem melanda Asia Tenggara. (Rfa.org/AFP)

Suhu panas ekstrem melanda sejumlah negara Asia Tenggara. Kita juga belakangan ini mengalami suhu panas ekstrem di Indonesia. Apakah negara kita sebenarnya sedang terkena heat wave alias gelombang panas?

Inibaru.id – Musim hujan belum benar-benar usai, tapi belakangan ini kita merasakan suhu panas ekstrem di Indonesia. Kebetulan, di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan lainnya juga sedang terjadi gelombang panas alias heat wave. Apakah kita sebenarnya juga sedang dilanda fenomena cuaca yang sama?

Per data yang diungkap Accuweather sebagaimana yang dirangkum akun Twitter @climateaidil pada Rabu (1/5/2024), Ibu Kota Laos, Vientiane mencatat rekor suhu 47 derajat Celcius, Phnom Penh di Kamboja mencapai 44 derajat Celcius, Bangkok di Thailand mencatat suhu 43 derajat Celcius, Hanoi di Vietnam mencapai 42 derajat Celcius, dan Manila mencapai 41 derajat Celcius.

Saking parahnya gelombang panas di negara-negara tersebut, Filipina dan Laos sampai mengeluarkan aturan anak nggak perlu datang ke sekolah. Thailand juga mengeluarkan peringatan terkait dengan suhu udara di luar ruangan yang bisa membahayakan kesehatan. Lantas, mengapa Indonesia nggak sampai mengeluarkan rekomendasi yang sama?

Suhu di Indonesia memang masih berada di angka 30-37 derajat Celcius. Tapi, real feel-nya bisa mencapai 40-an derajat Celcius. Oleh karena itu, banyak orang mengira jika kita juga mengalami gelombang panas layaknya di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Tapi, ternyata menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kita nggak sedang mengalaminya.

Di Indonesia, suhu panas ekstrem nggak disebabkan oleh heat wave. (Bloomberg/Andre Malerba)
Di Indonesia, suhu panas ekstrem nggak disebabkan oleh heat wave. (Bloomberg/Andre Malerba)

“Jika ditilik secara karakteristik fenomenanya, suhu panas di Indonesia disebabkan karena gerak semu matahari yang merupakan siklus biasa yang terjadi setiap tahun. Artinya, suhu panas seperti sekarang sebenarnya dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto sebagaimana dilansir dari Mediaindonesia, Rabu (1/5).

Lebih dari itu, Indonesia memiliki karakteristik perubahan cuaca dan dinamika atmosfer yang berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya karena dilintasi garis ekuator dan dikelilingi perairan yang luas. Ditambah dengan data suhu udara maksimum dalam seminggu terakhir, BMKG pun memastikan bahwa suhu panas belakangan ini melanda Indonesia memang bukan karena heat wave.

“Syarat untuk menentukan suatu wilayah dilandai gelombang panas adalah suhu udara maksimum naik 5 derajat Celcius dari suhu rata-rata maksimum harian dan muncul lima hari berturut-turut. Di Indonesia nggak terjadi yang seperti itu. Di sini penyebabnya adalah kondisi suhu panas harian yang umumnya disebabkan oleh cuaca cerah pada siang hari pada saat gerak semu matahari ke arah utara belakangan ini,” lanjutnya.

Meski bukan gelombang panas, ada baiknya kamu lebih waspada dengan suhu panas ekstrem ini ya, Millens? Jika keluar rumah, pakailah pelindung seperti topi atau payung agar nggak terpapar sinar matahari langsung. Jika perlu, gunakan tabir surya, deh. Setuju? (Arie Widodo/E10)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved