Inibaru.id - Karena sulit terurai oleh alam, sedotan plastik nggak direkomendasikan untuk kita gunakan. Karena alasan itu, muncullah beberapa sedotan alternatif, salah satunya dan yang paling populer adalah sedotan kertas.
Sedotan yang katanya terbuat dari bahan mudah terurai yaitu kertas ini sekarang banyak kita jumpai ya, Millens? Ada di kemasan susu kotak, di kafe minuman kekinian dan coffee shop. Kamu juga bisa membelinya dalam jumlah banyak di market place.
Tapi, rupanya sedotan kertas belum bisa menjadi solusi pengganti sedotan plastik, lo. Kenapa? Karena, sebuah penelitian di Belgia mengatakan bahwa alat untuk menyedot minuman yang terbuat dari kertas itu beracun. Menggunakannya terus menerus menurut studi justru berpotensi lebih buruk bagi lingkungan dibanding sedotan plastik.
Lalu, seperti apa hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal Food Additives & Contaminants itu? Menurut sang ilmuwan Thimo Groffen, Ph.D., sedotan yang terbuat dari bahan nabati, seperti kertas dan bambu mengandung PFAS. Itu adalah zat berbasis poli dan perfluoroalkil yang dikenal sebagai bahan kimia "forever" karena dapat bertahan lama sebelum terurai.
Dalam penelitiannya, dosen Universitas Antwerpen itu melakukan riset dengan menganalisis konsentrasi PFA dari 39 merek sedotan yang terdiri dari lima bahan: kertas, bambu, kaca, stainless steel, dan plastik.
Hasilnya, sedotan kertas paling banyak mengandung PFA, yakni sampai 90 persen sampel. Sementara, sedotan bambu menempati urutan kedua dengan persentase 80 persen, diikuti 75 persen sedotan plastik, 40 persen sedotan kaca, dan nggak ada untuk sedotan stainless steel.
"Keberadaan PFAS pada sedotan kertas dan sedotan bambu menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut belum tentu dapat terurai secara hayati," tulis Groffen, dilansir dari NY Post Selasa, 28 Agustus 2023.
Berbahaya bagi Tubuh
Fakta lain yang lebih mengejutkan tentang sedotan kertas adalah bahwa PFAS memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Akumulasi bahan kimia ini dari waktu ke waktu dapat menyebabkan serangkaian efek samping yang mengerikan, antara lain kerusakan hati, melemahnya sistem kekebalan tubuh, berat badan bayi kurang, bahkan kematian bayi.
Menurut Environmental Protection Agency (EPA) dari Amerika Serikat, PFAS banyak digunakan dan bertahan dalam jangka waktu lama di lingkungan. Itu artinya PFAS ditemukan dalam darah manusia dan hewan di seluruh dunia, serta udara, air, tanah. Selain itu, ditemukan dalam jumlah rendah pada makanan, kemasan, dan produk rumah tangga. Keberadaan PFAS itu berkaitan dengan sejumlah masalah kesehatan.
Yang pasti ingin kamu tahu, apakah sedotan kertas berbahaya bagi tubuh? Sebenarnya konsentrasi PFAS pada sedotan kertas masih cukup rendah. Kamu pun cenderung hanya menggunakan sedotan kertas sesekali, bukannya setiap hari. Hal ini membuat risiko terhadap kesehatan juga rendah.
Tapi, perlu kamu catat, "forever chemical" dapat bertahan di dalam tubuh selama beberapa tahun dan konsentrasinya pun diperkirakan akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Jadi, sebaiknya apa yang harus kamu lakukan? Jika pengin minum menggunakan sedotan, Goffen menyarankan agar kamu menggunakan sedotan stainless steel karena dalam penelitiannya nggak ditemukan adanya PFAS. Kamu sudah mempunyai sedotan stainless steel belum, Millens? (Siti Khatijah/E07)
