Inibaru.id - Sejumlah ruas jalan nasional di wilayah Jawa Tengah saat ini mengalami kerusakan parah. Hal ini sebagaimana hasil dikatakan Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng Siti Farida pada Selasa (25/2/2025). Dia pun merekomendasikan agar Pemprov Jateng segera melakukan perbaikan.
Berdasarkan hasil temuan Ombudsman Jateng, Farida menyampaikan, kerusakan jalan nasional salah satunya terjadi di wilayah pantai utara (pantura), khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Batang. Selain itu, kerusakan juga terjadi di jalan penghubung Boyolali-Gemolong, tepatnya di Kabupaten Sragen.
"Di Batang dan Boyolali-Gemolong juga ada laporan. Rata-rata jalan lubang sangat menganggu kegiatan warga," jelasnya. "Bahkan, (kerusakan jalan) di Batang sudah ada korban jiwa."
Selain menelan korban jiwa, kerusakan jalan di sejumlah wilayah itu juga telah mengakibatkan kerugian bagi masyarakat, utamanya karena kendaraan bermotor yang melaju di jalan tersebut terperosok ke dalam lubang sehingga mengalami kerusakan.
"Ada sebuah mobil rusak karena saat melewati jalan berlubang di Batang as rodanya patah," ungkapnya.
Pemerintah Harus Segera Tanggap
Farida mengatakan, selain di Batang dan Sragen, ruas jalan dari Kaligawe Semarang menuju Sayung yang merupakan jalur utama arus mudik juga cukup mengkhawatirkan. Karena itu, dia berharap kerusakan ini bisa segera diatasi agar nggak memakan lebih banyak korban.
"Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat harus cepat tanggap, mengingat momen arus mudik lebaran sudah tinggal dua bulan; bisa menimbulkan lebih banyak korban jika tidak segera diatasi," tukasnya. "Kata Balai Jalan Provinsi juga efisiensi anggaran tidak jadi masalah."
Di samping perbaikan yang mendesak, Farida juga mengharapkan percepatan penanganan jalan rusak dengan memberikan tanda pada jalan yang berlubang demi keselamatan masyarakat, khususnya pada titik yang sangat membahayakan.
Ombudsman Jateng melaporkan, berdasarkan penuturan warga Semarang, kerusakan jalan cukup parah terjadi di perempatan lampu merah Jalan Brigjen Sudiarto Pedurungan, depan SMA Theresia, jalan penghubung Mijen-Ngaliyan, Jalan Arteri Yos Sudarso, hingga jalan penghubung Ngrembel-Gunungpati.
"Kondisi jalan sangat berbahaya karena lubang cukup dalam. Sebagian (jalan berlubang) sudah diperbaiki warga. Respons mereka cukup cepat!" pungkasnya. (Danny Adriadhi Utama/E10)