Inibaru.id - Dalam beberapa tahun terakhir, banjir rob yang terjadi di pantai utara (pantura) Jawa Tengah telah menjadi masalah yang sering terjadi dan menimbulkan dampak yang serius bagi perusahaan dan industri yang beroperasi di kawasan Tanjung Emas Semarang.
Akibatnya, ribuan karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perusahaan-perusahaan tersebut memilih untuk hengkang dari kawasan tersebut.
Pada Selasa (2/5) banjir rob masih menjadi ancaman serius bagi berbagai daerah di pantura Jawa Tengah seperti Demak, Semarang, Kendal, dan Pekalongan. Dampaknya nggak hanya terjadi pada warga yang berada di radius 3-7 kilometer dari bibir pantai, tapi juga pada kawasan industri.
PT Fuji Metec merupakan salah satu perusahaan yang memutuskan untuk menutup operasional pabriknya di kawasan Tanjung Emas akibat banjir rob yang sudah menjadi langganan.
"Sebetulnya cukup banyak perusahaan yang pindah dari kawasan itu karena banjir rob. Tidak ada yang dapat memastikan banjir rob berhenti," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Sutrisno, membenarkan bahwa PT Fuji Metec memilih untuk pindah dari kawasan Tanjung Emas akibat banjir rob. Ratusan pegawai mereka terkena PHK dan mendapatkan pesangon sesuai aturan yang berlaku.
"Satu lagi pabrik tutup akibat banjir rob. Hal ini mengakibatkan lebih dari 500 pekerja terpaksa di-PHK," ujar Sutrisno.
Dampak banjir rob telah menjadi masalah serius bagi perusahaan dan industri di pantura Jawa Tengah, yang menyebabkan perusahaan-perusahaan tersebut memilih untuk hengkang dari kawasan tersebut.
Selain itu, ribuan karyawan juga terkena PHK akibat dari kebijakan perusahaan yang tutup atau pindah. Masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasi dampak banjir rob dan melindungi industri di pantura Jawa Tengah.
Masalah rob ini memang seharusnya menjadi perhatian pemerintah ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)
Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Rob di Semarang Sebabkan Banyak Perusahaan Pindah dari Pantura.