Inibaru.id - Erlina Wati tampak cemas menunggu hasil tes cepat (rapid test) Covid-19 yang baru diikutinya di Rumah Sakit Ken Saras, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (3/6). Perempuan ini merupakan salah seorang penyintas kanker. Wajar saja jika Erlina khawatir. Sebagai penyintas kanker, daya tahan tubuhnya nggak sekuat orang sehat. Dengan kata lain dirinya rentan tertular Covid-19.
Begitu mendengar ada rapid test yang diselenggarakan komunitas Sahabat Lestari dengan menggandeng Rumah Sakit Ken Saras, dia langsung mendaftar untuk mengetahui kondisinya lebih dini.
"Semoga hasilnya negatif," katanya penuh harap.
Erlina nggak sendiri. Sebanyak 25 penyintas kanker dari anggota Pantura Cancer Community (Pancacom) dan Onkology Kensaras Community (OKC) juga melakukan tes cepat ini.
“Tadi teman-teman juga agak takut. Tapi situasi ini bisa kami bikin lebih enjoy,” ujarnya.
Direktur Pelayanan Rumah Sakit Ken Saras dr Viny Natalia Dewi, M Kes, menuturkan kalau para penyintas kanker memang patut mendapat perhatian khusus. "Dengan adanya rapid test, membuat mereka jadi lebih aware,” katanya.
Sebagai salah satu rumah sakit yang memiliki komitmen untuk
ikut mencegah penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah Kabupaten Semarang, Ken Saras memberikan fokus khusus pada para penyintas kanker, Millens.
Dr Viny berharap semua penyintas kanker nggak ada yang tertular. Tapi seandainya hal itu terjadi, mereka sudah paham bagaimana alur perawatannya.
“Sehingga nggak ada kepanikan karena sudah lebih siap,” jelasnya.
Mengenai posisi penyintas di tengah pandemi seperti ini, dr Viny menyebut bahwa di dalam istilah medis ada yang disebut dengan komorbid. Artinya, para penyintas ini memiliki penyakit penyerta. Jadi jika terkena Covid-19, kondisinya akan makin buruk. Karena itu, deteksi dini sangat penting.
Selain memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan, ada hal penting yang harus selalu dilakukan para penyintas kanker.
“Terpenting kestabilan secara psikologis harus tetap dijaga. Kalau stres dan panik malah bisa memperlemah sistem imun,” pungkasnya.
Koordinator Sahabat Lestari Khoirul Anwar menjelaskan pihaknya menyiapkan sebanyak 150 unit alat tes. Hingga Rabu (3/6) kemarin, baru 50 penyintas yang mendaftar. "Rapid test telah dilakukan terhadap 25 peserta," katanya. Khoirul juga menjelaskan bahwa sisa alat tes akan diperuntukkan bagi pendaftar pada kesempatan lain.
BTW, Sahabat Lestari adalah komunitas yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan, pemberdayaan, dan pendidikan. Komunitas yang dibuat dan dibina anggota DPR RI Fraksi NasDem sekaligus Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat ini tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah, lo.
Hm, semoga pihak-pihak lain juga mengikuti langkah Sahabat Lestari dalam memperhatikan masyarakat rentan Covid-19 seperti penyintas kanker ya, Millens. (Audrian F/E05)