Inibaru.id – Aparat kepolisian mulai selidiki kasus ritual arisan sosialita Pondok Indah yang tumbalkan berondong. Hal ini disebabkan oleh viralnya pengakuan seorang perempuan terkait dengan hal yang menggegerkan media sosial tersebut.
Hal ini ditegaskan oleh Kapolsek Kebayoran Lama, Jakarta, Kompol Donni Bagus Wibisono. Kompol Donni menyebut pihaknya sedang melakukan pelacakan tentang video tersebut.
“Saya lacak dulu sejauh mana kebenarannya ya,” ujarnya pada Rabu (30/6/2021).
Kehebohan kasus ritual arisan sosialita Pondok Indah ini bermula dari unggahan akun TikTOk @dhinskidiary. Perempuan yang bekerja sebagai MC ini mengunggah tangkapan layar percakapan pesan singkat berupa tawaran jadi MC di sebuah acara yang punya ritual horor.
Dalam video ini, disebutkan kalau awalnya sang MC yang bernama Ramadhinisari hanya ditawari untuk mengisi acara private birthday party di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Nah, di acara ini, nantinya ada berondong, sebutan bagi laki-laki yang masih berusia muda. Yang bikin heran, yang ulang tahun adalah perempuan usianya adalah 54 tahun. Acaranya pun sebenarnya adalah khusus untuk perempuan.
Tapi, Ramadhinisari heran karena dia nggak boleh didampingi MC laki-laki. Andaipun ingin punya rekan untuk MC, harus sama-sama perempuan. Dia mengaku mendapatkan tawaran ini pada April 2021 lalu oleh seorang pria. Sang pria tersebut bahkan sudah meminta rincian harga untuk menyewa jasanya.
“Setelah itu si klien ini pengin jelasin eksekusi secara detail. Aku sempet tanya lagi untuk rundown acara birthday-nya seperti apa,” terang Ramadhinisari yang mulai curiga.
Nah, saat menjawab pertanyaan inilah, sang pemesan jasanya ini mengungkap ada semacam ritual eksekusi. Karena bingung, Ramadhinisari pun bertanya apa maksudnya. Nah, sang pemesan hanya memintanya untuk menonton film horor Rumah Dara.
Karena nggak tahun film ini seperti apa, Rahmadhinisari pun menontonnya sehari setelahnya. Saat itulah dia mengerti apa maksud dari “ritual eksekusi” yang dimaksud. Nah, dia pun bertanya lagi ke sang pemesan apakah acara ini untuk semacam pesugihan. Sang pemesan pun mengiyakannya sembari meyakinkan Rahmadhinisari kalau dia nggak bakal ikut ditumbalin ataupun dilibatkan dalam acara eksekusi.
Ternyata, teman-teman MC lainnya pernah mendapatkan pesanan jasa MC yang mirip. Dhini pun memilih untuk nggak membalas lagi tawaran dari sang pemesan jasanya.
Dia sengaja mengunggahnya di media sosial untuk berbagi pengalaman kepada orang lain. Dia juga sempat berpikir hal ini terkait dengan penipuan. Hanya, Dhini juga mengaku sang pemesan jasanya sama sekali nggak memintanya menransfer uang sepeser pun.
Hmm, lumayan horor ya isu ritual arisan sosialita Pondok Indah yang kabarnya tumbalkan berondong, ini, Millens. Kamu percaya nggak sih kalau tumbal dan pesugihan ini memang masih ada di Indonesia? (Sua/IB09/E05)
