Inibaru.id – Dalam rangka mewujudkan percepatan swasembada gula nasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan peta jalan. Bukan cuma untuk swasembada gula nasional tapi juga penyiapan bioetanol sebagai bahan bakar nabati.
Hal itu dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Nah untuk itu, Presiden Jokowi membeberkan beberapa upaya dalam peta jalan itu. Salah satunya dengan meningkatkan produktivitas tebu sebesar 93 ton per hektare.
"Melalui perbaikan praktik agrikultur berupa pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan tebang muat angkut," tulis Presiden Jokowi dalam Perpres Nomor 40 Tahun 2023, Minggu (18/6).
Rencananya, Presiden Jokowi akan menambah area lahan baru perkebunan tebu seluas 700 ribu hektare. Sebagai informasi, lahan ini bersumber dari perkebunan, lahan tebu ralgrat, dan lahan kawasan hutan.
Berikutnya, bakal meningkatkan efisiensi, utilisasi, dan kapasitas pabrik gula untuk mencapai rendemen sebesar 11,2 persen. Yang terakhir, pemerintah bakal meningkatkan produksi bioetanol yang berasal dari tanaman tebu paling sedikit sebesar 1,2 juta kilo liter.
Asal kamu tahu, Presiden menargetkan pencapaian swasembada gula untuk kebutuhan konsumsi diwujudkan paling lambat pada 2028. Sedangkan pencapaian swasembada gula untuk kebutuhan industri bisa diwujudkan paling lambat pada 2030.
Hm, kamu optimistis nggak nih kalau Indonesia bisa mewujudkan swasembada gula 5 tahun yang akan datang, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)
Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Strategi Presiden Jokowi Percepat Swasembada Gula Nasional.