Inibaru.id - Tetap harus beraktivitas di tengah dinginnya musim hujan dan ganasnya penyebaran omicron? Sabar, kamu nggak sendiri kok. Nah, sebagai ikhtiar biar badan tetap sehat, kamu harus menjaga pola makan tetap sehat, berolahraga, dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, kamu juga bisa mencoba 6 ramuan herbal berikut biar daya tahan tambah yahud.
Secara umum, herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang memiliki kegunaan atau nilai lebih dalam pengobatan, Millens.
Terkait pemanfaatan tumbuhan herbal, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Bambang Wibowo, mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: HK.02.02/IV.2243/2020 yang tertanggal 19 Mei 2020, mengenai Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit dan Perawatan Kesehatan.
Berikut enam ramuan herbal tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh berdasarkan surat edaran Kemenkes, mulai dari ramuan jahe hingga ramuan bawang putih tunggal. Yuk, simak!
1. Ramuan Jahe
Bagi orang Indonesia, rimpang jahe sudah lama dikenal sebagai bahan herbal untuk mengatasi beberapa gangguan kesehatan selain dijadikan pelezat masakan.
Kalau mau menjadikan jahe sebagai ramuan herbal, nggak susah kok. Siapkan beberapa bahan seperti jahe merah (2 ruas ibu jari), jeruk nipis (1), kayu manis (3 jari), gula merah (secukupnya), dan air (3 cangkir).
Cara membuat:
Cuci bersih semua bahan, untuk jahe merah apabila sudah dicuci bersih kemudian digeprek. Rebus air hingga mengeluarkan banyak uap, kemudian rebus semua bahan yang sudah disiapkan bersama dengan gula merah selama 15 menit dengan api kecil. Selanjutnya saring dalam keadaan dingin. Minum 1 cangkir sehari.
2. Ramuan Kunyit
Selain jahe, ada kunyit. Rimpang berwarna kuning kemerahan ini, sudah sering disajikan sebagai jamu. Sekarang, kamu bisa membuatnya sendiri di rumah.
Bahan yang digunakan yaitu kunyit (1 ruas), lengkuas (1 ruas ibu jari), jeruk nipis (1), air (3 cangkir), dan gula merah (secukupnya).
Cara membuat:
Cuci bersih semua bahan, memarkan kunyit dan lengkuas. Kemudian rebus air hingga mendidih, kecilkan api dan masukan semua bahan, tunggu kira-kira hingga tinggal setengahnya dan matikan api. Saring setelah dingin. Minun dua kali sehari sebanyak masing-masing 1 cangkir.
3. Ramuan Pegagan
Bahan yang digunakan yaitu pegagan (1 jumput), jahe merah (1 ruas ibu jari), temulawak (1 iris), air (1,5 gelas), dan gula aren (secukupnya).
Cara membuat:
Cuci bersih pegagan, kemudian rebus air hingga mendidih, masukan pegagan dan kecilkan api. Tunggu sampai air tersisa kira-kira 2 gelas, kemudian saring dalam keadaan dingin dan tambahkan perasan jeruk nipis agar lebih segar. Minum dua kali sehari masing-masing satu gelas.
4. Ramuan Kencur
Herbal selanjutnya adalah kencur. Bahan yang digunakan yaitu kencur yang sudah dikupas (500 gram), beras (100 gram), daun pandan (3 lembar), gula aren (secukupnya), dan air (2300 ml).
Cara membuat:
Sangrai beras hingga kekuningan. Kemudian haluskan beras, kencur, dan gula. Setelah halus, masukkan ke dalam air hingga mendidih, kemudian tambahkan pandan dan saring. Minum dua kali sehari.
5. Ramuan Daun Kelor
Boleh jadi, selama ini kamu pernah mendengar bahwa daun kelor merupakan superfood. Selain dimakan, daun kelor juga bisa dijadikan minuman herbal. Bahan yang digunakan yaitu daun kelor (2 genggam) dan air (2 cangkir).
Cara membuat:
Rebus air hingga mendidih, masukkan daun kelor, lalu matikan api, dan saring dalam keadaan dingin.
Dosis untuk dewasa yaitu 2 kali sehari satu cangkir. Anak-anak 2 kali sehari setengah cangkir.
6. Ramuan Bawang Putih Tunggal
Ramuan ini sempat booming beberapa tahun yang lalu. Khasiat bawang putih lanang atau tunggal memang banyak dipercaya masyarakat. Kalau kamu mau coba, siapkan bawang putih tunggal/lanang (2 butir), air hangat (1 gelas), dan madu (secukupnya).
Cara membuat:
Bawang putih yang sudah dicuci bersih kemudian dimemarkan sampai halus, campurkan ke dalam air hangat dan tambahkan madu, aduk hingga larut. Diminum 2 kali sehari.
Itu dia, enam ramuan tradisional yang bisa kamu jadikan "senjata" untuk melindungi tubuh dari paparan penyakit di musim dingin dan masa pandemi, Millens. (Cnn/MG42/E05)