Inibaru.id - Makan tengah malam, atau sering disebut "midnight snack," telah menjadi ritual kuliner yang memikat banyak orang di seluruh dunia.
Meskipun sebagian orang berpendapat bahwa makanan seharusnya dikonsumsi lebih awal dalam sehari, pengalaman menyantap hidangan di tengah malam memiliki daya tariknya sendiri.
Lalu mengapa banyak orang merasa tergoda untuk menyelami kenikmatan kuliner di tengah malam?
Tradisi dan Kebiasaan Makan Tengah Malam
Tradisi makan tengah malam dapat ditemukan dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Di Spanyol, orang sering mengadakan "tapas" tengah malam, menyantap sejumlah kecil hidangan lezat sebagai teman bagi percakapan santai.
Di Korea, "yashik" atau makan tengah malam menjadi tren yang semakin populer di kalangan muda. Dari roti panggang hingga mie instan, orang-orang merayakan kelezatan di tengah malam untuk memuaskan selera mereka yang tiba-tiba bangun di tengah malam.
Alasan Psikologis di Balik Keinginan Makan Tengah Malam
Ada beberapa alasan psikologis yang dapat menjelaskan mengapa kita merasa lapar di tengah malam.
Faktor seperti stres, ketidakseimbangan hormonal, atau bahkan kebiasaan tidur yang buruk dapat memicu keinginan untuk mencari kenyamanan dalam makanan pada jam-jam gelap.
Selain itu, aspek sosial juga dapat memainkan peran, karena makan tengah malam sering menjadi momen berbagi antara teman atau keluarga.
Tantangan Kesehatan dan Cara Menyiasatinya
Meskipun makan tengah malam bisa menjadi kenikmatan, ada tantangan kesehatan yang perlu diperhatikan.
Konsumsi makanan berat atau tinggi kalori sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur dan berkontribusi pada masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang lebih sehat dan memperhatikan porsi.
Makan tengah malam memang bukanlah suatu dosa, selama kita dapat menemukan keseimbangan yang tepat antara kenikmatan kuliner dan kesehatan ya, Millens. Karena itu, pilihlah makanan yang memuaskan, tapi tetap sehat. Setuju? (Siti Zumrokhatun/E05)