Inibaru.id - Setiap orang pasti memiliki kenangan buruk yang menyakitkan, entah itu kegagalan, kehilangan, atau trauma masa lalu. Sering kali, kenangan buruk ini membawa beban emosional yang berat dan sulit untuk dilupakan. Namun, apakah mungkin mengubah kenangan tersebut menjadi kebahagiaan? Jawabannya adalah mungkin, meski nggak mudah.
Proses mengubah kenangan buruk menjadi kebahagiaan melibatkan kemampuan kita untuk merangkul pengalaman tersebut dengan sudut pandang yang baru. Pertama, kita perlu menerima bahwa masa lalu nggak bisa diubah.
Menolak atau melawan kenangan hanya akan memperpanjang rasa sakit. Dengan penerimaan, kita memberi ruang bagi diri sendiri untuk tumbuh.
Kemudian, kita bisa belajar dari kenangan itu. Banyak orang yang akhirnya menemukan kekuatan dalam dirinya setelah melalui masa sulit. Misalnya, kegagalan mungkin mengajarkan ketabahan, sementara kehilangan bisa mengajarkan betapa berharganya cinta dan waktu yang kita miliki.
Berikutnya adalah proses memaafkan, baik diri sendiri maupun orang lain yang mungkin terlibat dalam kenangan buruk tersebut. Memaafkan bukan berarti melupakan, tetapi melepaskan diri dari rasa marah, benci, atau dendam yang menghambat kebahagiaan.
Terakhir, penting bagi kita untuk fokus pada hal-hal positif di masa sekarang. Membangun kebahagiaan bisa dimulai dari apresiasi atas hal-hal kecil yang kita miliki, seperti keluarga, teman, atau pencapaian yang sudah kita raih.
Dengan demikian, kenangan buruk nggak lagi menjadi bayang-bayang yang menakutkan, melainkan batu loncatan menuju kebahagiaan yang lebih besar.
Mengubah kenangan buruk menjadi kebahagiaan memang membutuhkan waktu, usaha, dan kesabaran. Namun, dengan mindset yang tepat dan dukungan yang baik, kebahagiaan bisa tercipta meski dari pengalaman yang menyakitkan. (Siti Zumrokhatun/E05)