Inibaru.id – Indonesia memang jagonya bikin film-film horor keren. Nah, yang belakangan ini dirilis pada 30 November 2023 di layar lebar adalah film Panggonan Wingit yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto dan dibintangi Luna Maya serta Christian Sugiono. Kabarnya sih, latar dari film ini adalah masa kejayaan Hotel Siranda Semarang, Millens.
Latar waktu yang dipakai film tersebut adalah dekade 1970-an. Ceritanya, kakak beradik Raina (Luna Maya) dan Fey (Bianca Hello) pindah dari Jakarta ke Semarang. Mereka diminta untuk mengurus Hotel Ambar Mangun yang sebelumnya diurus kakek nenek mereka. Nah, di hotel itu ada tiga pintu yang nggak boleh dimasuki siapapun karena merupakan “panggonan wingit” alias diisi oleh mahluk tak kasat mata, Millens.
Nah, Hotel Ambar Mangun dalam film tersebut kabarnya terinspirasi dari Hotel Siranda Semarang.
Bagi warga Kota Atlas, nama Siranda cukup populer karena kini dijadikan sebutan bagi perempatan jalan yang ada di selatan bangunan Polda Jawa Tengah. Di seberang bangunan kepolisian tersebut, terlihat jelas bekas bangunan Hotel Siranda yang terlihat terbengkalai dan kini sudah dipenuhi dengan rumput dan pepohonan liar. Pemandangannya sangat kontras dengan modernnya bangunan-bangunan yang ada di sekitar Jalan Pahlawan dan Simpang Lima yang ada di dekatnya.
Beda dengan di film yang mengambil latar waktu 1970-an, Hotel Siranda disebut-sebut mulai beroperasi pada 1979. Tapi masa kejayaan hotel tersebut nggak lama karena pada 1990-an, hotel tersebut sudah nggak lagi beroperasi. Konon, hal ini disebabkan oleh semakin sedikitnya pelanggan yang datang gara-gara adanya peristiwa pembunuhan seorang perempuan di salah satu kamar pada 1990-an.
Hal ini diungkap oleh penjaga bangunan Roy. Laki-laki berusia 37 tahun ini kini menyebut yang tersisa dari Hotel Siranda adalah kesan seram.
“Nggak ada penerangan soalnya ya. Cuma mengandalkan lampu jalan dari luar gedung. Sejak sore sudah singup. Apalagi pas malam hari,” ceritanya sebagaimana dilansir dari Halosemarang, (30/7/2023).
Meski begitu, pemerhati sejarah Kota Semarang Johanes Christiono membantah kabar bahwa penyebab tutupnya Hotel Siranda karena ada kasus pembunuhan. Dia menyebut pengelolanya nggak serius mengurus hotel tersebut sehingga memilih untuk menutupnya.
"Yang saya dengar itu pemiliknya fokus di bisnis selain hotel, makanya ditutup. Meski begitu, kasus pembunuhannya itu memang benar pernah ada," ujarnya sebagaimana dilansir dari Suara, Sabtu (2/12).
Sayangnya, baik Roy maupun Johannes nggak mengungkap siapa pemilik bangunan bekas hotel yang terbengkalai tersebut. Padahal, Roy dan beberapa orang lainnya dipekerjakan untuk menjaga bangunannya. Merekalah yang selalu dimintai izin oleh orang-orang yang bertandang dan pengin membikin konten horor.
Omong-omong, kamu pernah melewati bekas bangunan hotel ini saat berada di Kota Semarang nggak, Millens? Auranya memang terlihat seram, ya? Hm, semoga saja pihak-pihak berkepentingan bisa merenovasinya agar nggak jadi seram lagi seperti Lawang Sewu sekarang. Setuju? (Arie Widodo/E05)