Inibaru.id - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah memperkirakan, alokasi anggaran program makan bergizi gratis akan disalurkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Kepala Bappeda Jateng Harso Susilo mengatakan, menurut informasi, kegiatan makan bergizi gratis akan menggunakan anggaran dari non-teknis melalui DAK. Estimasi turunnya anggaran akan diterima antara Oktober hingga November 2024.
"Ya, anggaran dari nonteknis. Kami perkirakan DAK akan turun antara Oktober hingga November mendatang," ungkapnya saat dikonfirmasi Inibaru.id, Rabu (31/7).
Saat ini, pihaknya telah menerima database daftar sekolah dasar (SD) sederajat dari Kanwil Kemenag dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah. Berdasarkan data sekolah yang dikelola ini, nantinya mereka akan menerima dana kegiatan makan bergizi gratis.
Kegiatan makan bergizi gratis ini, lanjut Harso, diperuntukkan bagi seluruh siswa SD di Jateng. Untuk besaran alokasi dana per siswa, dia baru mendapat laporan bahwa kemungkinan besar akan berada pada kisaran Rp15 ribu.
"Setiap siswa dapat sekitar Rp15 ribu, tapi kurang tahu apakah akan dijatah untuk makan setiap hari atau seminggu sekali. Yang pasti, nanti ada yang akan memasak di tiap sekolah," terangnya.
Kewenangan Disdikbud
Perlu kamu tahu, pelaksanaan kegiatan makan bergizi gratis akan jadi kewenangan Disdikbud Jateng dan dinas pendidikan di 35 kabupaten/ kota. Sementara, dinas kesehatan bertugas sebagai pelaksana kegiatan penurunan stunting, sedangkan Bappeda adalah pelaksana perencanaan anggaran.
"Jadi, pelaksana utamanya nanti dari dinas pendidikan di masing-masing kabupaten atau kota," simpul Harso.
Namun begitu, terkait persiapan teknis kegiatan makan bergizi gratis tersebut, hingga kini pihaknya mengaku belum diajak berkomunikasi oleh pemerintah pusat. Dari pihak kementerian juga belum ada perkembangan signifikan.
"Dari pusat masih keep silent semua. Belum ada kabar lanjutan. Baru sebatas informasi, ini kegiatan untuk menangani stunting pada anak, maka sasarannya adalah anak-anak SD yang masuk generasi emas," tandasnya.
Program makan bergizi gratis adalah janji kampanye yang paling ditunggu masyarakat. Jadi, teknis pelaksanaannya memang harus dipikirkan baik-baik. Tentu saja harus transparan juga. Sepakat, Millens? (Danny Adriadhi Utama/E03)