Inibaru.id - Lebih dari dua pekan pasca-bencana banjir dan longsor mendera Sumatra, kondisi sejumlah wilayah terdampak belum juga membaik. Bantuan dari masyarakat pun terus mengalir deras, nggak terkecuali dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Universitas Katholik (Unika) Soegijapranata, atau kini lebih dikenal sebagai Catholic University (SCU) Semarang, juga setali tiga uang. Selain bantuan logistik, mereka juga mengirim tim trauma healing untuk membantu pemulihan psikologi korban.
Terdiri atas mahasiswa dan dosen, tim trauma healing ini merupakan bagian dari Center For Trauma Recovery Fakultas Psikologi SCU. Sebelumnya, tim yang berisikan para profesional tersebut juga pernah terlibat dalam pemulihan psikologis korban bencana di berbagai wilayah di Indonesia, dimulai dari Gempa Yogyakarta 2006.
Rektor SCU Robertus Setiawan Aji Nugroho mengungkapkan, selain menyalurkan bantuan logistik melalui jaringan yang tersebar di provinsi terdampak, tim trauma healing gelombang pertama juga segera diberangkatkan nggak lama setelah terjadinya bencana, dengan tujuan utama untuk memantau lokasi.
"Kami sudah kirimkan tim trauma healing gelombang pertama untuk mendampingi para korban bencana." tutur Aji saat ditemui Inibaru.id, pekan lalu. "Untuk tim gelombang kedua akan diberangkatkan pada 19 Desember mendatang. Mereka akan sebulan di sana."
Selama sebulan, tim gelombang kedua yang melibatkan puluhan sivitas akademika SCU ini akan fokus untuk mendampingi pemulihan psikologis korban terdampak bencana. Menurut Aji, biasanya dua pekan pasca-bencana bantuan logistik sudah melimpah, tapi kondisi psikologis korban acap terabaikan.
"Fase paling kritis dalam bencana bukan hanya evakuasi awal, tapi juga dua pekan setelahnya, ketika korban mulai menghadapi tekanan psikologis yang berat," ungkap Aji. "Pada masa inilah kehadiran psikolog sangat dibutuhkan".
Tim trauma healing tersebut, lanjutnya, akan dikirim secara bergantian. Selain para psikolog, SCU juga berencana menurunkan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran untuk memperkuat bantuan medis di wilayah terdampak.
Nggak hanya mahasiswa dan dosen terdaftar, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni SCU Berta Bekti Retnawati mengatakan, tim trauma healing juga akan diperkuat para alumni sebagai bentuk kepedulian dan demi rasa kemanusiaan.
Mahasiswa SCU yang tergabung dalam tim, lanjutnya, akan mendapat apresiasi berupa konversi nilai KKN, mengingat masa tugas mereka selama melakukan pemulihan korban bencana di Sumatra bisa berlangsung lebih dari satu bulan.
Baca Juga:
Waspada Bencana Alam saat Libur Nataru"Ada sekitar tiga lokasi yang akan dikunjungi. Mereka berpengalaman. Sebelum ini tim tersebut juga pernah mengadakan trauma healing di Banjarnegara," tandas Prof Berta.
Nggak hanya pemenuhan logistik dan infrastruktur, pemulihan psikologis terhadap korban bencana di Sumatra juga menjadi hal penting yang nggak boleh diabaikan. Semoga lancar dan memberikan manfaat terbaik untuk para korban! (Sundara/E10)
