Inibaru.id – Euforia kelolosan Tim Nasional Indonesia ternyata sampai ke Tanah Inggris. Di negara Ratu Elizabeth, salah satu klub legendarisnya, Ipswich Town FC sampai mengabarkan hal ini. Maklum, bek Timnas Indonesia, Elkan Baggott membela klub yang kini berlaga di League One, kasta ketiga liga profesional di Inggris tersebut.
“Elkan Baggott dan Indonesia lolos ke Piala Asia untuk pertama kali sejak 2007. Selamat,” tulis akun @IpswichTown sembari mengutip cuitan akun @PSSI yang mengunggah video cuplikan gol bek berusia 19 tahun tersebut pada Rabu (15/6/2022).
Ipswich Town adalah salah satu klub tertua di Inggris. Mereka berdiri sejak 1878 alias 143 tahun yang lalu. Mereka pernah memenangi Liga Utama Inggris pada musim 1961-1962 dan Piala FA pada 1977-78. Bahkan, klub ini pernah memenangi gelar Eropa, tepatnya Piala UEFA pada musim 1980-81.
Yang luar biasa, nggak hanya pernah berkompetisi di tiga kompetisi utama klub-klub Eropa, Ipswich Town juga nggak pernah kalah di kandangnya, Portman Road meski menghadapi klub raksasa macam Real Madrid, AC Milan, Inter Milan, Barcelona, dan Lazio.
Klub yang disponsori oleh penyanyi Ed Sheeran ini memang kerap mengunggah cuitan, foto, atau video yang terkait dengan Indonesia. Maklum, meski Elkan berdarah Inggris dan lahir di Thailand, dia memilih jadi pemain Timnas Indonesia karena merasa memiliki kedekatan dengan negara ibunya. Elkan pun jadi atlet sepak bola pemegang paspor Indonesia pertama yang bermain di piramida liga profesional Inggris.
Kembali Ke Piala Asia Usai 15 Tahun Absen
Sempat dilanda kecemasan nggak lolos ke Piala Asia 2023, Timnas justru tampil beringas dengan mengalahkan Nepal dengan skor mencolok 7-0. Hasil ini melengkapi penampilan Timnas yang bermain cukup baik sebagaimana saat menang 2-1 atas tuan rumah Kuwait dan kalah 0-1 dari Yordania.
Gol kemenangan Timnas dicetak oleh Dimas Drajad pada menit ke-6, Witan Sulaeman pada menit ke-43 dan 81, Fachruddin pada menit ke-54, Saddil Ramdani pada menit ke-55, Elkan Baggott pada menit ke-80, dan remaja 17 tahun yang digadang-gadang bakal jadi bintang Timnas masa depan Marselino Ferdinan pada menit ke-90.
Hasil ini memutus rekor buruk Indonesia yang nggak pernah lolos ke ajang sepak bola tertinggi negara-negara se-Asia sejak 2007. Itu pun pada 2007 kita lolos sebagai tuan rumah, bukannya karena perjuangan melalui babak kualifikasi seperti sekarang.
Meski begitu, penampilan Timnas pada Piala Asia 2007 yang nggak kenal takut masih dianggap sebagai salah satu performa terbaik Timnas dalam sejarah.
Hm, jadi penasaran ya, kira-kira pada Piala Asia 2023 nanti, apakah Timnas juga mampu berbicara banyak meski jadi tim dengan peringkat terendah yang lolos? (Kom, Wik/IB09/E05)