Inibaru.id - Meski sekarang gaungnya nggak terlalu terdengar, breakdance di Semarang pernah jaya. Subkultur seni jalanan ini sempat meramaikan jagat hiburan.
Sekitar 2005 silam, ada sebuah acara di stasiun tv nasional bertajuk Lets Dance. Sebagai salah satu acara yang digandrungi, Let's Dance juga turut berperan dalam menaikkan eksistensi breakdance di Indonesia, termasuk Kota Semarang. Alam Sang Saka, membagi kenangannya dengan saya.
“Tiap SMA, dan daerah bahkan punya namanya masing-masing,” ujar Breakdance boy (sebutan untuk seniman breakdance) ini, Minggu (14/2/2021). Saka telah menggeluti Breakdance sejak awal 2000-an, Millens.
Sebagai tarian yang lekat dengan citra anak muda, breakdance tumbuh subur di sekolah. Saka membeberkan beberapa sekolah di Semarang memiliki ekstrakulikuler breakdance, antara lain SMA 5, SMA 11, dan SMA 7. Beberapa universitas juga memiliki unit kegiatan ini. Nggak heran jika kampus-kampus sering mengadakan event breakdance.

Punya Sentimen Kelompok
Saka juga menceritakan kalau breakdance pernah menimbulkan sentimen kelompok. Bukan karena berebut tempat latihan atau saling senggol, Millens.
“Mekipun tarian, kami saling adu gerakan, namanya battle,” kata Alam. Perseteruan karena battle nggak main-main lo. Satu sekolah atau daerah bisa turun dan terlibat! Kalau dilihat, gerakan battle memang terkadang tampak saling mengejek. Nah, ejekan ini kemudian merembet ke perkelahian fisik.
Untungnya, keributan ini nggak terlalu fatal. Bukan anak breakdance namanya kalau nggak bisa menyelesaikan masalah dengan cara sendiri.
“Kami selesaikan lewat battle dance,” jelas Saka.
Meski dapat menimbulkan gesekan, pantang bagi Saka untuk bertengkar karena dance. Dia justru lebih suka menjadi penengah jika ada konflik.
Battle dance dipilih sebagai jalan keluar pertikaian. Biar adil, yang menjadi juri adalah siswa-siswa SMA dari sekolah yang netral. Pemenang akan dipilih penonton yang hadir dalam battle dance
Meski jalan keluar telah ditempuh, nggak lantas membuat beberapa Bboy kapok cari masalah. Saka menyebut, beberapa konflik disebabkan orang-orang "itu" lagi.

Bolos Sekolah Demi Breakdance
Namanya juga keranjingan hobi, bolos sekolah pun diterjang. Jamal, rekan satu kelompok Saka menceritakan pengalamannya semasa sekolah. Demi mengikuti turnamen di uar kota, lelaki ini nekat cabut dari sekolah.
“Bahkan waktu battle itu masih pakai seragam sekolah,” kenang Jamal.
Semasa menempuh pendidikan di SMA 5 Semarang, Jamal aktif nge-breakdance. Mencari rferensi mengenai gerakan breakdance juga belum segampang sekarang. Dulu, dia harus membeli kaset breakdance dari kaset dan sebuah website berbahasa Prancis bernama Style2ouf.
"Itu webiste sudah nggak ada. Dulu saya cari-cari di Yahoo. Zadul banget memang," tutupnya sambil terkekeh.
Bisa dibilang, latihan keras Jamal sewaktu sekolah nggak sia-sia. Pada 2017, Jamal mewakili Indonesia menjadi breakdancer profesional di kancah internasional. Salah satu event yang pernah Jamal ikuti adalah Battle Of The Year tingkat Asia yang diselenggarakan di Thailand.
Wah seru ya, Millens, pengalaman breakdance para Bboy ini. (Audrian F/E05)