inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Jual Beli Jabatan adalah Pelanggaran Berat, Ahmad Luthfi: ASN Harus Profesional!
Selasa, 8 Apr 2025 16:00
Bagikan:
Ilustrasi: Jual beli jabatan. (via Okezone)

Ilustrasi: Jual beli jabatan. (via Okezone)

Saat jabatan diperoleh bukan karena kompetensi melainkan transaksi tersembunyi, maka yang dikorbankan adalah kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Inibaru.id - Kotor dan nggak menunjukkan profesionalisme, jual beli jabatan juga menyalahi demokrasi karena menciptakan ketidakadilan. Seseorang yang menduduki jabatan tertentu dengan "membeli" punya potensi melakukan tindakan merugikan seperti korupsi karena pengabdiannya bukan berasal dari hati.

Sehubungan dengan itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengeluarkan ultimatum bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng untuk nggak terlibat dalam praktik jual beli jabatan. Menurutnya, tindakan tersebut mencoreng nilai profesionalisme dan merusak integritas birokrasi.

Pernyataan ini disampaikan Luthfi saat memimpin apel pagi sekaligus halalbihalal bersama jajaran ASN di halaman Kantor Gubernur Jateng, Selasa (8/4/2025). Dalam arahannya, dia menegaskan bahwa jabatan adalah amanah, bukan sesuatu yang bisa dibeli atau dinegosiasikan secara nggak etis.

“Jabatan itu amanah. Kami akan pelototi siapa yang bekerja profesional dan siapa yang tidak. Tidak ada ruang untuk praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemprov Jateng,” ujar Luthfi dengan tegas. "Kami tidak akan memandang pandang bulu; termasuk dari mana dan siapa yang mendukungnya."

AGubernur Jateng berharap setelah Idulfitri seluruh ASN bisa profesional. (Humas Jateng)
AGubernur Jateng berharap setelah Idulfitri seluruh ASN bisa profesional. (Humas Jateng)

Mantan Kapolda Jateng ini menekankan, satu-satunya tolok ukur yang dipakai adalah kinerja. Siapa pun yang mampu melayani masyarakat dengan sepenuh hati, ikhlas, dan sesuai aturan, Luthfi menambahkan, berhak diberi kepercayaan menduduki jabatan.

“Kalau masih ada ASN yang kasak-kusuk cari jabatan, itu tandanya dia tidak profesional. Mempersulit pelayanan masyarakat juga adalah pelanggaran besar di birokrasi kita,” imbuhnya. "Ibarat birokrasi adalah kendaraan, ASN adalah bahan bakarnya. Agar berjalan baik, ASN harus punya kualitas dan integritas."

Dalam pertemuan perdana pasca-lebaran tersebut, Gubernur Luthfi nggak lupa menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak atas kekurangan selama dua bulan menjabat. Dia mengaku belum bisa bertemu banyak ASN karena fokus menjalankan program "Ngopeni Nglakoni" ke 35 kabupaten dan kota di Jateng.

“Mungkin ada tutur kata dan tindakan yang kurang berkenan selama dua bulan ini; saya mohon maaf lahir batin,” tuturnya. "Saya harap setelah ini seluruh ASN makin profesional, tanpa pamrih, dan semangat melayani masyarakat, juga menjauhi praktik yang merusak kepercayaan publik seperti jual beli jabatan."

Semoga praktik jual beli jabatan benar-benar bisa dihapus dari Indonesia ya. Kan sayang jika jabatan-jabatan penting justru diisi orang-orang yang nggak kompeten. Betul, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved