Inibaru.id – Jepang lagi-lagi bikin geleng kepala dengan ide nyentriknya. Kali ini, bukan soal robot, teknologi terkini, atau tren fesyen unik, melainkan jasa penyewaan "orang seram" untuk membantu mengatasi berbagai masalah sosial.
Sebelumnya, jasa sewa pacar sudah ada di sana, jasa sewa nenek juga ada. Lantas buat apa sih orang seram juga sampai disewakan di sana?
Layanan ini viral setelah seorang warganet dengan akun @yukitichqn membagikan tangkapan layar dari situs penyedia jasa tersebut pada akhir Agustus 2025. Postingan itu langsung ramai diperbincangkan serta mendapatkan lebih dari 300 ribu likes dan puluhan ribu repost.
Konsepnya cukup sederhana tapi bikin penasaran. Perusahaan asal Tokyo ini menyediakan pria berpenampilan garang yang biasanya bertato dan bertampang sangar untuk disewa sebagai "pendamping" dalam situasi sosial yang sulit. Tenang, meski tampilannya mengintimidasi, perusahaan ini menegaskan bahwa mereka tidak akan mengizinkan stafnya melakukan tindakan ilegal dan bukan bagian dari organisasi kriminal.
Beberapa contoh kasus yang pernah ditangani cukup menarik. Ada yang meminta bantuan untuk menegur tetangga yang berisik, ada juga yang ingin menghadapi rekan kerja yang suka membully. Bahkan, ada seorang istri yang menyewa mereka untuk menemani saat menghadapi selingkuhan suaminya. Hasilnya? Selingkuhannya langsung mengaku salah saat itu juga!
Menariknya, perusahaan ini mengklaim sebagian besar masalah bisa selesai hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Tarif yang dipatok pun cukup “menggigit”, yakni sekitar 20 ribu yen (sekitar Rp2 juta) per setengah jam, atau 50 ribu yen (sekitar Rp3,4 juta) untuk durasi tiga jam. Biaya transportasi ditanggung klien, terutama jika lokasinya di luar wilayah Tokyo.
Warganet Jepang punya beragam pendapat tentang jasa ini. Ada yang menganggapnya solusi kreatif untuk menghadapi tekanan sosial karea terkadang manusia memang lebih takut pada tampang sangar daripada argumen logis.
Tapi, gara-gara adanya jasa ini, sejumlah warganet mengutarakan sebuah pertanyaan unik, yaitu bagaimana jika kedua belah pihak sama-sama menyewa orang seram? Siapa yang bakal menang di antara keduanya, ya?
Sayangnya, gara-gara popularitas usaha ini meroket, penyedia layannya justru menghentikan layanannya per 31 Agustus lalu. Nggak dijelaskan alasannya, tapi banyak yang menduga karena izin operasional yang belum lengkap.
Meski begitu, fenomena ini menunjukkan satu hal menarik, yaitu Jepang punya cara yang sangat kreatif, meski sedikit ekstrem untuk mengatasi konflik. Lebih dari itu, siapa sangka, dengan memiliki tampilan sangar dan menakutkan, malah bisa jadi profesi yang menguntungkan di sana.
Kalau kamu tinggal di Jepang, kira-kira bakal tertarik nyewa jasa ini nggak nih, Gez? (Arie Widodo/E07)
