Inibaru.id - Kepikiran nggak kamu bisa membangun karier hanya untuk nggak melakukan apa-apa? Terkesan nggak mungkin, ya? Tapi, di Jepang, ada orang yang benar-benar bisa melakukannya. Dia adalah Shoji Morimoto. Lantas, seperti apa sih pekerjaannya yang terdengar aneh itu?
Sebenarnya sih, kalau dianggap nggak ngapa-ngapain juga kurang tepat. Morimoto menyediakan jasa bernama "Rental-san" alias orang sewaan untuk kegiatan apa pun, asalkan yang nggak berat-berat. Sebagai contoh, ada yang pengin diantar sebelum naik kereta, ada juga yang minta ditemani setelah hari kerja yang berat di kantor. Yap, pekerjaan sederhana yang orang lain nggak terpikirkan.
Lulusan S2 jurusan Fisika dari Osaka University ini mengaku sempat bekerja kantoran selama beberapa tahun sebelum akhirnya kehilangan pekerjaannya pada 2018 gara-gara dianggap kurang berinisiatif dan nggak berkontribusi. Lucunya, dia justru mampu membangun karier sendiri dari kegiatan yang kelihatannya sepele dan nggak ngapa-ngapain itu sekarang.
Dengan tarif sekitar Rp1 jutaan untuk sekali jasa, Morimoto diketahui sudah mendapatkan uang lebih dari 80 ribu Dollar AS per tahun atau lebih dari Rp1 miliar dari pekerjaan ini. Hm, beneran sukses, ya?
Tapi, kok bisa sih jasa yang awalnya dia buka di Twitter denga nama "Do Nothing Rent-A-Man" sampai sesukses itu? Usut punya usut, hal ini disebabkan oleh banyak orang dewasa yang sebenarnya hanya pengin ditemani tanpa diberi saran atau solusi atas masalahnya. Mereka hanya pengin suasana hatinya lebih baik saat menghadapi suatu hal. Nah, Morimoto mampu menyediakan hal tersebut.
"Kalau nongkrong dengan teman-teman, saya terkadang nggak bisa memilih pengin ngapain dan ikut mereka, meski sebenarnya kurang cocok. Kalau memakai jasa Rental-san, dia bakal selalu berkata iya untuk setiap kali saya pengin melakukan apa. Nggak ada drama," ungkap salah seorang pekerja kantoran pengguna jasanya, Aruna Chida sebagaimana dinukil dari CNBC, (6/1/2025).
Tapi, bukan berarti Morimoto mau melakukan apa pun yang diminta kliennya, ya? Dia punya batasan jelas terkait jasanya seperti nggak mau melayani hal-hal berbau seksual, pergi ke negara lain, melakukan pekerjaan rumah, hingga menjadi teman beneran. Tetap sebatas profesional pokoknya.
Yang menarik, Morimoto bukan pendengar yang aktif layaknya terapis. Dia memang mendengarkan, terkadang mengangguk, dan terkadang menjawab singkat meski sekenanya saja. Walau terkesan cuek, ternyata itulah yang dicari banyak orang, yaitu kehadiran tanpa memberikan tekanan, tanpa kewajiban berbicara, apalagi basa-basi.
Layanan unik ini ternyata sangat cocok dengan kondisi sosial masyarakat Jepang saat ini. Banyak yang menghindari komitmen, tidak tertarik pada hubungan romantis atau pernikahan, namun tetap membutuhkan kehadiran manusia lain di hidup mereka, walau hanya sebagai teman makan malam atau rekan nongkrong yang tak banyak bicara.
"Banyak orang yang datang ke saya dengan masalah yang besar, tapi mereka nggak terlihat menderita. Saya belajar untuk nggak menghakimi mereka dan membantu mereka," ungkap Morimoto.
Unik banget ya jasa Rental-san dari Shoji Morimoto ini. Meski terkesan nggak ngapa-ngapain, malah sangat berguna bagi banyak orang yang pengin tetap 'waras'. Tertarik bikin jasa serupa di Indonesia, Gez? (Arie Widodo/E07)
