Inibaru.id – Kalau bicara tentang kota termacet di Indonesia, yang terpikir pertama kali tentu saja adalah Jakarta, ya, Millens. Maklum, setiap hari ada jutaan orang yang menjadi komuter dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum di Jakarta dan sekitarnya. Sayangnya, status ini kini nggak bisa dianggap tepat jika kita menilik daftar kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index Ranking 2024 lalu.
Di situs tomtom.com, jika menilik bagian City Center alias pusat kotanya saja, yang jadi peringkat pertama kota termacet di dunia adalah Barranquilla yang ada di Kolombia dengan durasi waktu rata-rata 36 menit 6 detik yang dibutuhkan untuk berkendara sejauh 10 kilometer. Di peringkat kedua, ketiga, dan keempat adalah Kolkata, Bengaluru, dan Pune di India. Setelah itu, London melengkapi lima besar.
Nah, kota di Indonesia yang jadi termacet di dunia dalam versi ini adalah Bandung yang ada di peringkat ke-12 dengan rata-rata durasi waktu yang dibutuhkan untuk berkendara 10 kilometer adalah 32 menit 37 detik. Setelah itu ada Medan di peringkat ke-12, Palembang di peringkat 53, Surabaya di peringkat 70, dan barulah Jakarta di peringkat 90 dengan rata-rata waktu 25 menit 31 detik per perjalanan 10 kilometer.
Kalau pembahasannya adalah Metro Area alias bagian pinggirannya juga, Bandung ada di peringkat ke-14 dengan rata-rata durasi 27 menit 26 detik untuk berkendara sejauh 10 kilometer. Kota berikutnya dari Indonesia yang masuk daftar adalah Medan di peringkat ke-16, Palembang di peringkat ke-22, Surabaya di peringkat ke-44, dan Jakarta ada di peringkat ke 69 dengan durasi 20 menit 23 detik untuk berkendara sejauh 23 detik.
Di kategori ini, juaranya masih sama, yaitu Baranquilla di Kolombia dengan rata-rata durasi 32 menit 32 detik untuk berkendara sejauh 10 kilometer.
Baca Juga:
Hari Ketiga Banjir Grobogan, KAI Masih Terapkan Rekayasa Operasi dan Pembatalan PerjalananDari indeks itu pula, terkuak bahwa orang Bandung rata-rata kehilangan waktu 92 jam per tahun gara-gara terjebak kemacetan. Sementara itu, orang Medan menghabiskan 88 jam per tahun di kemacetan. Khusus untuk orang Jakarta, kehilangan kurang lebih 66 jam per tahun gara-gara kemacetan.
Jika kita membandingkannya dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, memang masih kalah dengan Davao City, Manila, dan Caloocan dari Filipina yang lebih macet dari kota-kota dari Indonesia. Tapi, kota-kota di Indonesia cenderung lebih macet dari kota-kota dari Malaysia seperti George Town, Kuala Lumpur, dan Johor Bahru, serta kota-kota dari Thailand seperti Bangkok, Hat Yai, dan Chiang Mai.
Yap, adanya indeks kemacetan yang dikeluarkan TomTom ini bisa dijadikan acuan tentang seperti apa penataan kota-kota besar, khususnya di bidang transportasi ya, Millens. Semoga saja di indeks kemacetan tahun berikutnya, kota-kota di Indonesia bisa semakin menjauh dari posisi ‘juara’, ya? (Arie Widodo/E05)