inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Jadi Talent Pacar Sewaan, Amankah dari Kekerasan Seksual?
Senin, 6 Mar 2023 15:30
Bagikan:
Talent jasa pacar sewaan memiliki risiko mengalami kekerasan seksual. (Republika/Straits Times)

Talent jasa pacar sewaan memiliki risiko mengalami kekerasan seksual. (Republika/Straits Times)

Belakangan ini marak bisnis pacar sewaan. Mengingat talent dari bisnis ini harus menghabiskan waktu dengan orang yang sebelumnya nggak dikenal, apakah profesi mereka terjamin keamanannya? Berikut adalah cerita dari para pelaku profesi yang nggak biasa tersebut.

Inibaru.id - Belakangan ini semakin banyak orang yang menjalani profesi sebagai talent pacar sewaan. Maklum, keuntungan yang didapat dari menjalaninya cukup menggiurkan. Tapi, sebagaimana pekerjaan-pekerjaan lainnya, terdapat risiko yang bisa saja sewaktu-waktu menimpa mereka.

Resiko yang paling memungkinkan dialami para talent pacar sewaan adalah penipuan dan kekerasan seksual. Terlebih klien yang mereka temui biasanya adalah orang yang baru dikenal dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Keberadaan risiko ini diakui oleh salah satu talent pacar sewaan dari agensi Kumikorental, Mutia. Dia menyebut risiko tersebut memang ada. Oleh karena itulah, Mutia dan talent-talent Kumikorental lainnya harus memegang prinsip demi mencegah hal-hal yang nggak diinginkan.

Prinsip tersebut adalah memberikan garis pembeda yang tegas antara konsep pacar sewaan dengan Open Booking Out (BO). Berkat prinsip ini, Mutia nggak pernah mengalami kejadian buruk saat menjadi talent pacar sewaan sedari November 2022.

"Sama sekali nggak pernah (mengalami kekerasan seksual) dan malah cenderung aman. Karena aku menjalani profesi ini bener-bener untuk memberikan vibes pacaran tanpa ada aktivitas seksual," kata Mutia pada Inibaru.id baru-baru ini.

Untuk menghindari hal-hal negatif, Mutia gencar memberikan edukasi melalui sosial medianya. Dia juga selalu mengingatkan ke sesama talent untuk memegang teguh prinsip agar tidak terjerumus ke ranah seksualitas.

"Cukup sebagai pacar yang diinginkan klien. Karena bagaimanapun klien itu orang yang baru kita kenal. Apalagi ini adalah layanan jasa sebagai pacar dan dibayar. Jangan sampai karena adanya transaksi pembayaran membuat orang lain semena-mena," sambung perempuan asal Tangerang tersebut.

Stigma Negatif Jasa Pacar Sewaan

Pacar bisa disewa untuk melakukan aktivitas bersama seperti makan bareng. (Sumber foto: Pixabay)
Pacar bisa disewa untuk melakukan aktivitas bersama seperti makan bareng. (Sumber foto: Pixabay)

Kehadiran agensi jasa penyedia pacar sewaan di Indonesia memang menuai pro kontra di sosial media. Mutia pun mengakui jika profesinya kerap mendapatkan komentar miring dari pengguna sosial media.

Meski begitu, Mutia enggan terlalu mempermasalahkan komentar tersebut. Soalnya, profesi yang dia jalankan masih di ranah yang benar dan nggak merugikan orang lain.

"Banyak yang menganggap jasa ini seperti open BO, pemandu karoke, atau sejenis. Tapi aku mewajarkan aja komentar tersebut dan nggak peduli dengan pandangan negatif orang yang nggak aku kenal," ucap Mutia.

Berbeda dengan komentar yang dia dapatkan di sosial media, Mutia justru mendapat dukungan dari lingkungan terdekatnya. Mereka justru menganggap jasa pacar sewaan seperti profesi tour guide.

"Di lingkungan terdekatku menganggapnya seperti orang nemenin ngobrol aja. Iya kayak tour guide gitu. Bukan yang disamain dengan hal negatif," katanya.

Suka Duka Jadi Talent

Menjalani profesi sebagai talent pacar sewaan banyak suka duka yang dirasakan. (Flickr/ Nenad Stojkovic)
Menjalani profesi sebagai talent pacar sewaan banyak suka duka yang dirasakan. (Flickr/ Nenad Stojkovic)

Lantas, seperti apa suka duka menjalani profesi sebagai pacar sewaan? Secara terang-terangan Mutia mengaku bahagia menjalani profesi ini. Sebab, dia sering diperlakukan bak ratu oleh kliennya.

"Saya orangnya suka dicintai, disayang sama orang lain yang belum kita kenal lama. Kadang-kadang aku merasa punya pacar beneran dan diperlukan seperti ratu karena sering diberi hadiah," ungkap Mutia.

Karena mendapatkan kasih sayang dari kliennya, Mutia pun harus memberikan timbal balik berupa memberikan kebahagiaan kepada mereka. Dia harus pandai-pandai memahami karakter orang baru yang ditemui.

"Kita harus memberikan hal-hal yang menyenangkan dari pacaran aja. Tentunya aku harus menghilangkan ego dan gengsi," tambahnya.

Mutia pun berharap jika masyarakat nggak lagi memandang negatif bisnis pacar sewaan karena memiliki konsep dan marketnya tersendiri.

"Market kita bukan ke ranah Open BO dan sejenisnya," tegas Mutia.

Menarik juga ya mendengarkan kisah talent pacar sewaan, Millens! Kamu tertarik untuk menggunakan jasa mereka nggak, nih? (Fitroh Nurikhsan/E07)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved