Inibaru.id - Kita sudah menginjak tahun 2023. Dengan semangat penuh, kita berharap siap menghadapi seluruh tekanan dan badai ekonomi yang bakal terjadi di tahun ini. Apalagi, diramalkan 2023 merupakan tahun resesi nggak cuma bagi Indonesia tapi juga dunia.
Selain soal resesi, ada hal yang lebih nyata yang harus kita hadapi nih, Millens. Ia adalah kenaikan sejumlah tarif harga yang diterapkan pemerintah. Kamu pasti penasaran apa saja yang mengalami kenaikan, kan? Berikut informasi kenaikan tarif 2023 yang dikutip dari Detik, Rabu (28/12/2022).
1. Harga Rokok
Pemerintah telah menetapkan kenaikan tarif cukai hasil tembakau(CHT) sebesar 10% untuk dua tahun ke depan. Kenaikan CHT ini akan berdampak ke harga rokok.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyebutkan jika kenaikan tarif CHT ini sudah dipertimbangkan aspek ekonominya, ketenagakerjaan, keberlanjutan industri rokok, dan upaya pengendalian peredaran rokok ilegal.
2. Tarif Tol
Sejumlah ruas tol akan kembali mengalami penyesuaian pada tahun depan. Hal ini sesuai dengan UU No. 2 tahun 2022. Penyesuaian tarif tol yang dilakukan setiap dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi. Penyesuaian juga berdasarkan evaluasi pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada ruas tol tersebut.
Artinya, tol-tol yang mengalami penyesuaian tarif di 2021 akan kembali melakukan penyesuaian tahun 2023. Sejumlah ruas tol yang mengalami penyesuaian di 2021 di antaranya tol JORR, Cipularang, Padaleunyi, Semarang seksi ABC, Palikanci, Surabaya Gempol, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan tol Pasuruan-Probolinggo.
3 Tarif KRL
Pemerintah berencana menyesuaikan subsidi untuk transportasi umum tahun depan, termasuk KRL. Penyesuaian harga tiket KRL akan diimplementasikan khusus untuk masyarakat yang ekonominya tergolong mampu alias 'orang kaya' demi pemberian subsidi yang lebih tepat sasaran.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan agar subsidi tepat sasaran, maka diperlukan skema yang tepat. Salah satu caranya, akan ada kartu baru yang diterbitkan untuk membedakan profil penumpang KRL. Penumpang mampu nggak ikut menikmati subsidi karena tarif asli KRL saat ini di atas Rp 10.000.
4. Bunga KPR
Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang terus naik diproyeksi akan berdampak ke bunga kredit perbankan. Hingga saat ini bunga acuan BI 7 days repo rate sudah berada di level 5,5%.
Kenaikan suku bunga acuan diperkirakan akan menaikkan suku bunga KPR 2,5%-3% di tahun 2023. Artinya, bunga KPR yang nggak tetap akan membuat kita merogoh kocek lebih dalam untuk membayar KPR tahun depan.
5. Tarif Dasar Listrik
Pemerintah memproyeksi akan ada penyesuaian tarif listrik bagi pelanggan nonsubsidi pada tahun depan. Namun belum diketahui berapa besaran penyesuaian yang dilakukan. Semua akan bergantung pada kondisi perekonomian domestik dan global 2023.
Pemerintah dan DPR sendiri dalam RAPBN 2023 telah menganggarkan subsidi listrik direncanakan sebesar Rp 72,32 triliun. Besaran ini menggunakan asumsi Indonesian Crude Price (ICP) US$ 90 dan nilai tukar Rp 14.750.
6. Harga Makanan dan Minuman
Harga makanan dan minuman diproyeksi ikut naik seiring dengan masih tingginya inflasi tahun depan. Sejumlah ahli memproyeksi inflasi Indonesia 2023 masih akan berkisar di level 6%-an.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) memproyeksi harga makanan minuman akan naik tahun depan 5% sampai 7%. Sementara setelah kenaikan bahan bakar minyak (BBM) kemarin, makanan dan minuman diklaim belum mengalami kenaikan.
Bagaimana? Banyak sekali yang naik ya, Millens? Apakah ini pertanda kalau kita harus mencari pemasukan tambahan? (Siti Khatijah/E07)