Inibaru.id - Industri pariwisata bisa dikembangkan melalui fotografi. Untuk itu perlu upaya dalam membuka wawasan sejarah, karya, pemikiran, dan penggunaan fotografi. Terkait hal ini, nggak berlebihan kiranya jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan dukungan penuh pada pameran fotografi.
Jadi, baru-baru ini, Kemenparekraf mendukung penyelenggaraan Seminar Simposium Nasional bertajuk “Nostalgia for the Present 2024”, yang bertujuan untuk menggambarkan perkembangan sub-sektor fotografi di Indonesia.
Saat menghadiri Pameran Fotografi dalam acara tersebut di Yogyakarta pada Minggu (3/3/2024), Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengekspresikan apresiasi terhadap penyelenggaraan acara tersebut. Acara ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang memadai kepada publik.
“Fotografi adalah salah satu dari subsektor ekonomi kreatif dan memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan kepariwisataan,” katanya dalam acara yang diselenggarakan di Concert Hall Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada Minggu (3/3/2024).
Simposium Nasional ini menampilkan sejumlah narasumber terkemuka dalam bidangnya, termasuk tokoh-tokoh seperti Irwandi (akademisi), Wahyudin (kurator), Edy Prakoso (pemilik Sasanti Gallery), Empu Ageng Oscar Motuloh (fotografer profesional/mantan Direktur Antara), Arbain Rambey (fotografer Kompas), Suwarno Wisetrotomo (kurator), Sardono W. Kusumo (seniman), R. Drajatno Widi Utama (Dosen Universitas Trisakti), Sigit Pramono (Budayawan), serta Goenawan Soesatyo Mohammad, yang juga dikenal sebagai penyair, esais, penulis naskah drama, dan editor Indonesia.
Selain nama-nama di atas, hadir pula Profesor Soeprapto Soedjono, satu-satunya profesor di bidang fotografi di Indonesia, yang sebelumnya mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Ni Wayan Giri menyatakan harapannya bahwa acara ini akan menjadi wadah kreatif yang menghubungkan antara wisatawan dan masyarakat, sambil mempromosikan daya tarik destinasi dan event kreatif.
“Hal ini tentu memberikan kontribusi yang sangat positif dalam peningkatan citra dan daya saing wisata,” katanya.
Rektor ISI Yogyakarta, Irwandi, menambahkan pentingnya menjaga dan meningkatkan kolaborasi antar sektor, yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi institusi tersebut serta seluruh komunitas akademikanya.
Seminar Simposium Nasional ini terbagi dalam tiga sesi diskusi yang membahas berbagai aspek fotografi, termasuk perannya dalam seni kontemporer, kritik sosial politik, dan peran lembaga seni dalam pendidikan dan praktik fotografi.
Selain menjadi forum diskusi, Simposium Nasional ini juga merupakan penghormatan terhadap perjalanan karir Profesor Soeprapto Soedjono, yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia fotografi Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Acara ini akan dilanjutkan dengan Pameran Fotografi dan Pemutaran Film pada tanggal 4-14 Maret 2024 di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta, serta Workshop Fotografi pada tanggal 5-7 Maret 2024.
Tentunya menarik untuk dicatat bahwa beberapa karya fotografi dari Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Kemenparekraf/Sestama Baparekraf juga akan dipamerkan dalam acara tersebut.
Wah, sepertinya seru ya acara ini. Mau datang ke acara lanjutannya nggak nih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)