Inibaru.id – Warga Teguhan, Sragen Wetan, Sragen, dibuat geger dengan penemuan dua arca kuno pada Jumat (12/12/2025). Arca-arca yang ditemukan di tengah proses pembongkaran rumah ini diduga merupakan peninggalan bersejarah dari masa Hindu-Buddha, sekitar abad ke-10 hingga ke-13 Masehi.
Berdasarkan informasi di lapangan, sebenarnya ada tiga arca yang ditemukan, namun satu arca lainnya masih terpendam di lokasi penemuan.
Arca pertama yang berhasil diangkat berwarna hitam, memiliki tinggi 48 sentimeter dan lebar 26 sentimeter. Menariknya, di lokasi yang sama, ditemukan pula teko berwarna putih bermotif bunga yang diperkirakan berasal dari Jepang pada awal 1900-an.
Diduga Perwujudan Dewa Agastya
Pamong Budaya Bidang Kebudayaan Disdikbud Sragen, Anjarwati Sri Sayekti, mengungkapkan bahwa kedua arca tersebut diduga sebagai Arca Agastya. Namun, karena tingkat korositasnya (kerapuhan) cukup tinggi, jenis pastinya belum bisa dipastikan 100 persen.
“Karena ada sandaran dan di bagian kepala ada bentuk semacam bulan dan tampak perut buncit, diduga itu perwujudan dari dewa atau tokoh suci Agastya,” kata Anjar, Jumat (12/12/2025).
Anjar menjelaskan bahwa arca semacam ini lazimnya diproduksi pada masa Hindu-Buddha sekitar abad ke-10 hingga ke-13 dan digunakan sebagai sarana peribadatan.
Dia juga menyoroti perbedaan material yang ditemukan.
“Untuk batu putih biasanya digunakan untuk arca-arca yang berada di utara Bengawan Solo, sementara batu hitam di selatan Bengawan Solo. Selain itu juga terdapat tanda korositas yang tinggi. Karena kalau dari luar Sragen terutama kawasan Kota Praja masa lalu, batu-batuan yang digunakan kualitasnya lebih tinggi,” jelasnya.
Arca dari Kompleks Candi?
Anjarwati menambahkan, arca jenis ini biasanya ditemukan berpasangan empat di kompleks candi, diletakkan menghadap empat arah mata angin. Oleh karena itu, dia menilai perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memastikan asal-usul arca tersebut.
“Bisa jadi ini berasal dari suatu candi dan kemudian dibawa oleh pemiliknya ke rumah. Dan hari ini ditemukan kembali,” duga Anjar.
Salah satu penemu arca, Priyanto (57), warga Teguhan, Sragen, membenarkan bahwa arca itu ditemukan di rumah milik keluarganya saat proses pembangunan ulang. Dia menduga arca tersebut kemungkinan peninggalan leluhurnya yang beragama Buddha dan digunakan sebagai sarana peribadatan.
Meskipun bernilai sejarah tinggi, Priyanto berharap arca tersebut bisa disimpan oleh keluarga sendiri.
Semoga misteri arca kuno ini segera terungkap dan warisan sejarah Jawa Tengah bisa terus kita pelajari ya, Gez! (Siti Zumrokhatun/E05)
