Inibaru.id - Bagi sejumlah negara muslim, termasuk Indonesia, babi termasuk dalam hewan yang kontroversial. Nggak hanya haram untuk dikonsumsi, babi juga nggak bisa sembarangan dipakai untuk hal-hal lain, termasuk di dunia medis.
Hanya, perkembangan teknologi kedokteran di dunia kini justru memakai babi sebagai salah satu bahan utamanya. Salah satu yang sedang jadi pembicaraan banyak orang adalah cangkok mata babi. Sebelumnya, babi juga dijadikan bahan di bidang farmasi, anestesiologi, psikiatri, ortopedi, bedah plastik, dan umum.
Mata Babi Bantu Sembuhkan Orang Buta
Penggunaan organ babi untuk keperluan medis baru-baru ini menggemparkan Tiongkok. Kabarnya, di sana ada seorang perempuan yang bisa kembali melihat setelah sebelumnya mengalami kebutaan. Sang perempuan melakukan prosedur pencangkokan mata babi.
Sang perempuan beruntung tersebut bernama Hang Yuangzhen. Dia sempat mengalami kebutaan selama bertahun-tahun akibat kecelakaan di masa muda.
Penglihatan Hang Yuangzhen kemudian dipulihkan pada 6 September 2019 di Rumah Sakit Wuhan Union. Di rumah sakit tersebut, saat itu memang sedang ada uji coba rekayasa kornea babi untuk membantu manusia yang buta agar dapat melihat kembali.
Hang kemudian menjalani operasi. Setelah melakukan proses pemulihan, kondisinya semakin membaik. Penglihatannya bahkan sudah kembali dan mencapai 0,5. Kalau dalam dunia medis, hal ini sudah sangat mendekati level normal 0,6.
“Saya sekarang bisa memasang benang ke lubang jarum dan membaca koran. Lebih penting lagi, saya bisa menyaksikan cucu laki-laki saya mengambil ujian masuk kampus nasional. Saya sangat bahagia,” kata Hang.
Kesembuhan Hang nggak sepenuhnya karena keajaiban. Para peneliti menyebut sejumlah organ babi memang memiliki kemiripan secara genetik dengan organ manusia. Jadi, wajar kalau proses pencangkokan kornea mata babi ke manusia bisa berhasil. Meski begitu, proses pencangkokan ini juga nggak mudah untuk dilakukan.
Hingga saat ini, kebutaan masih jadi salah satu masalah kesehatan dengan angka yang sangat tinggi di Tiongkok. Berdasarkan data yang dikeluarkan Asiaone pada 2019, setidaknya 5 juta orang di Negeri Tirai Bambu mengidapnya. Angka tersebut adalah yang paling banyak di dunia.
Kalau menurut kamu, pencangkokan mata babi ke orang-orang yang mengalami masalah penglihatan atau kebutaan apakah bisa dilakukan di Indonesia, Millens? (Kee/IB28/E07)