inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Mengapa Banyak Orang Batak Berprofesi Sebagai Pengacara?
Selasa, 25 Agu 2020 11:00
Penulis:
Bagikan:
Hotman Paris, pengacara terkemuka yang merupakan orang Batak. (Instagram/hotmanparisofficial)

Hotman Paris, pengacara terkemuka yang merupakan orang Batak. (Instagram/hotmanparisofficial)

Kalau kamu cermat, ada banyak sekali pengacara yang berasal dari suku Batak. Kamu bisa mengenalinya dari marga mereka yang khas. Sebenarnya, mengapa ada banyak sekali orang Batak yang berprofesi sebagai pengacara ya?

Inibaru.id – Kamu pasti pernah mendengar stereotype yang menyebut orang Batak cocok berprofesi sebagai pengacara. Kamu bisa mengenalinya dengan mudah dari marga mereka yang memang sangat khas. Tapi kalau dipikir-pikir, kok bisa ya, orang Batak bisa begitu identik dengan profesi ini?

Pada saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kampung Tua Huta Siallagan, Desa Ambarita, Kabupaten Samosir yang ada di area Danau Toba, Sumatera Utara pada Rabu (31/7/2019), dia diberi tahu alasan mengapa banyak orang Batak berprofesi sebagai pengacara.

“Ini adalah kampung yang konon menjadi titik awal sejarah tegaknya hukum di Samosir dan Sumatera Utara pada zaman dahulu,” ucap Jokowi saat itu.

Banyak orang Batak yang memilih profesi di bidang hukum. (Instagram/hotmanparisofficial)
Banyak orang Batak yang memilih profesi di bidang hukum. (Instagram/hotmanparisofficial)

Jokowi bertemu dengan keturunan ke-17 Raja Laga Siallagan, Gading Jansen Siallagan. Gading pun menunjukkan ‘Batu Persidangan’. Situs ini berupa meja dan kursi yang disusun seperti lingkaran, Millens. Di tempat inilah raja menjalankan pengadilan bagi siapa saja yang melanggar hukum adat.

Selain raja, di batu ini duduk saudara-saudaranya, penasehat orang yang didakwa, penasehat korban, serta penasehat dari kerajaan. Penasehat yang terdiri dari tiga orang inilah yang kini dikenal sebaai pengacara.

Selain soal ‘Batu Persidangan’, sebenarnya ada alasan lain mengapa banyak orang Batak berprofesi sebagai pengacara. Salah satunya adalah budaya ‘Koyo’ atau jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah kebiasaan berargumen atau bersilat lidah. Tradisi ini muncul dari kebiasaan orang Batak yang suka nongkrong bareng dan membahas banyak hal.

Kultur dan watak orang Batak mempengaruhi pilihan mereka menjadi pengacara. (Instagram/hotmanparisofficial)
Kultur dan watak orang Batak mempengaruhi pilihan mereka menjadi pengacara. (Instagram/hotmanparisofficial)

Ditambah dengan watak orang Batak yang keras, mereka pun berani untuk mempertahankan argumennya setiap kali adu pendapat. Hal ini tentu cocok untuk diterapkan dalam profesi pengacara yang memang harus pandai berargumen, meski tentu saja harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Jadi, karena budaya ini, banyak orang Batak yang akhirnya percaya diri untuk merintis karier sebagai pengacara.

Tapi, bukan berarti semua orang Batak memilih untuk berprofesi sebagai pengacara, ya Millens. Kebetulan saja banyak orang Batak yang memang sukses menjadi pengacara handal atau terkenal. Banyak kok orang Batak lain yang juga sukses di profesi-profesi lainnya.

Omong-omong, Kamu kenal dengan orang Batak yang profesinya juga pengacara nggak nih, Millens?. (Kom/IB09/E05)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved