BerandaHits
Selasa, 5 Mar 2024 22:09

Deretan Motif Seseorang Lakukan Silent Treatment

Deretan Motif Seseorang Lakukan Silent Treatment

Apa alasan pasangan melakukan silent treatment? (via Klikdokter)

Ketika bertengkar, sudah semestinya pasangan fokus pada penyelesaian. Namun, rupanya ada beberapa pasangan yang lebih memilih melakukan silent treatment. Apa alasannya?

Inibaru.id - Silent treatment, atau perlakuan diam, seringkali menjadi strategi komunikasi yang diterapkan dalam hubungan interpersonal ketika salah satu pasangan memilih untuk mengabaikan atau menahan diri dari berinteraksi dengan pasangan mereka.

Meskipun terlihat sederhana, tindakan ini bisa memiliki akar yang kompleks dan beragam. Mari kita telusuri beberapa alasan mengapa pasangan mungkin memilih untuk melakukan silent treatment.

1. Perasaan Terluka atau Marah

Salah satu alasan paling umum di balik silent treatment adalah perasaan terluka atau marah. Ketika pasangan merasa bahwa mereka telah disakiti atau tersinggung oleh tindakan atau perkataan yang dilakukan oleh pasangannya, mereka mungkin memilih untuk tidak berbicara atau berinteraksi sebagai bentuk protes atau cara untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka.

2. Menghindari Konflik

Mendiamkan pasangan dirasa lebih baik dibanding bertengkar. (iStock)
Mendiamkan pasangan dirasa lebih baik dibanding bertengkar. (iStock)

Beberapa orang menggunakan silent treatment sebagai cara untuk menghindari konflik. Mereka mungkin merasa tidak mampu atau tidak nyaman untuk mengekspresikan perasaan atau masalah mereka secara langsung, sehingga memilih untuk mengabaikan pasangan mereka sebagai alternatif untuk menghindari pertengkaran atau pertentangan.

3. Perlu Ruang dan Waktu untuk Menenangkan Diri

Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin memilih untuk melakukan silent treatment sebagai cara untuk memberikan diri mereka sendiri ruang dan waktu untuk menenangkan diri. Ini bisa terjadi ketika emosi sedang naik dan seseorang merasa perlu untuk mundur sejenak dari situasi tersebut agar tidak bertindak impulsif atau merugikan.

4. Manipulasi atau Kontrol

Dalam kasus yang lebih tidak sehat, silent treatment dapat digunakan sebagai alat untuk memanipulasi atau mengontrol pasangan. Seseorang mungkin memilih untuk tidak berbicara dengan tujuan untuk membuat pasangan merasa bersalah, terbebani, atau meminta maaf atas sesuatu yang mungkin tidak mereka lakukan.

5. Komunikasi Tidak Efektif

Terakhir, silent treatment bisa menjadi hasil dari kurangnya keterampilan komunikasi yang efektif. Beberapa orang mungkin tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan atau kebutuhan mereka dengan cara yang jelas dan sehat, sehingga memilih untuk diam sebagai gantinya.

Meskipun silent treatment mungkin tampak sebagai cara yang mudah untuk menangani konflik atau ketidaksepakatan dalam hubungan, namun dampaknya bisa merusak. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan kekuasaan, ketidakpahaman, dan memperdalam kesenjangan dalam hubungan.

Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk mencari cara yang lebih konstruktif untuk mengekspresikan perasaan mereka dan bekerja sama untuk memecahkan masalah. Komunikasi terbuka, pengertian, dan kompromi adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan keberlangsungan hubungan yang harmonis.

Betewe, kamu juga suka diam seribu bahasa ketika ribut dengan pasangan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved