Inibaru.id – Selain Jepang, Korea Selatan juga mengalami masalah penurunan populasi yang cukup ekstrem. Di sana, anak mudanya semakin enggan menikah atau pun punya anak. Dampaknya, populasi anak kecil di sana juga menurun drastis.
Hal ini rupanya mulai memberikan efek besar kepada dunia pendidikan di Korsel. Banyak sekolah yang kini menerima murid baru dalam jumlah yang jauh lebih rendah daripada tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya adalah SD Gwangju Jungang yang ada di Distrik Dong-gu, Kota Gwangju.
Bayangkan, di SD yang sudah eksis selama 118 tahun tersebut, hanya ada satu murid baru yang mendaftar. Padahal, SD ini ada di tengah-tengah kota terbesar kelima di Korsel yang populasi penduduknya lebih dari 1,4 juta jiwa.
Hal yang cukup mengejutkan ini diungkap situs berita setempat Maeil Business Newspaper pada Selasa (18/3/2025) lalu. Dalam sebuah upacara penerimaan murid baru yang diadakan pada 4 Maret lalu, Kepala Sekolah Bang Chang-ho menyambut kedatangan satu-satunya murid baru yang berinisial A tersebut.
Artinya, siswa itu nggak punya teman sekelas. Namun, dia nggak akan kesepian karena kakaknya yang sudah kelas enam juga bersekolah di tempat yang sama. Jadi, paling nggak selama setahun ini dia bisa berangkat dan pulang sekolah bersama kakaknya, meski saat jam pelajaran bakal duduk sendirian.
Sekolah Tua yang Sepi
Perlu kamu tahu, SD Jungang adalah sekolah tua di pusat kota yang telah berdiri sejak 1907. Dengan jumlah murid yang hanya 23 anak, sekolah yang memiliki sembilan guru termasuk kepala sekolah ini berpotensi mengalami pengurangan pengajar pada masa mendatang.
“Sejak 2000-an, jumlah murid baru yang mendaftar semakin sedikit. Bukan hanya kami yang mengalaminya. Sejumlah sekolah berusia tua di Gwangju juga hampir tutup karena nggak ada murid yang mendaftar,” ungkap Bang Chang-ho, dinukil dari MK, Selasa (18/3).
SD Jungang hanyalah salah satu dari sekian banyak SD di Gwangju yang mengalami masalah serupa. Dari total 155 SD di kota tersebut, 17 di antaranya hanya memiliki total kurang dari 15 murid. Kini, rata-rata siswa SD per kelas di Gwangju juga berada pada angka 20,4 saja.
Menilik angka populasi di Gwangju dan Provinsi Jeolla-nam secara keseluruhan, hanya ada 9.969 anak yang mendaftar sebagai siswa baru di seluruh SD di sana per 2025. Angka ini jauh menurun dibanding 2024 dan 2023 yang masing-masing memiliki murid baru sebanyak 11.392 dan 12.538 anak.
Meski hanya memiliki satu siswa baru, tetap saja SD Jungang mengadakan acara penyambutan murid baru dan memberikan kue selamat datang ke anak tersebut. Maklum, tradisi ini memang jadi salah satu yang paling ditunggu anak yang mulai masuk sekolah di sana.
Siapa sangka, masalah populasi di Korea Selatan ternyata sudah separah ini, ya, Millens? (Arie Widodo/E10)
