Inibaru.id – Belakangan ini masyarakat Indonesia semakin menganggap ancaman Covid-19 sebagai hal yang nggak perlu dikhawatirkan. Padahal, ada varian baru Covid-19, yaitu Covid Arcturus yang sudah ditemui di Indonesia. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi pada Kamis (13/4/2023), kasus Covid Arcturus sudah ditemui pada Maret 2023 lalu. Jumlah kasusnya ada dua dan semuanya sudah sembuh.
“Dua kasus, yang satu itu laki-laki berusia 56 tahun baru pulang dari India. Di negara itulah, memang ada kenaikan kasus Covid-19 akibat varian tersebut,” ucapnya.
Nah, laki-laki tersebut sudah mendapatkan 3 dosis vaksin. Meski terkonfirmasi positif Covid-19, nggak sampai dirawat di rumah sakit dan hanya melakukan isolasi mandiri. Istri dan kedua anaknya pun langsung dicek kondisi kesehatannya oleh tenaga kesehatan. Istrinya sempat mengalami gejala batuk dan pilek, sementara anak-anaknya tidak. Ketiganya kemudian dipastikan negatif Covid-19.
Kasus kedua dialami perempuan dengan usia 30-an. Dia nggak punya riwayat perjalanan dari luar negeri. Sempat dirawat di rumah sakit, dia kemudian dinyatakan sembuh.
“Dirawat karena nafsu makan turun. Karena itu perlu diinfus,” ungkap Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril, Jumat (14/4).
Perempuan tersebut juga mengalami gejala seperti demam sampai menggigil, sakit kepala, sakit tenggorokan, anosmia, batuk kering, dan mual serta muntah. Meski begitu, menurut Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama, gejala-gejala tersebut masih tergolong ringan dan nggak jauh berbeda jika dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya.
Meski begitu, sejumlah pakar kesehatan dari India dan Inggris menyebut sejumlah pasien positif varian Covid Arcturus mengalami gejala khas, yaitu mata merah, gatal-gatal, dan lengket.
“Mata merah dan lengket sudah dilaporkan sejumlah dokter. Tapi, terlalu dini untuk menyebutnya umum terjadi pada pasien Covid Arcturus,” ungkap S.K Nakra dari Madhukar Rainbow’s Hospital, India, sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia, Sabtu (15/4).
Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia
Mengingat varian Covid Arcturus ini dikenal mudah menular, apakah varian ini juga ikut menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini? FYI, pada 12 April 2023 lalu, angka kasus harian naik sampai 1.000. Padahal, pada hari-hari sebelumnya, angkanya biasanya ada di bawah 600-an.
Syahril menyebut bisa jadi varian ini jadi penyebabnya. Namun, dia nggak memungkiri jika varian-varian lain seperti Delta, Omicron, dan lain-lain masih ada di Indonesia dan ikut menjadi pemicu peningkatan tersebut. Apalagi, belakangan ini semakin banyak orang berkerumun tanpa masker di tempat umum.
Nah, mengingat orang yang sudah divaksin juga bisa tertular Covid-19 dari varian Arcturus, Syahril pun menyarankan siapa saja untuk melakukan vaksin booster. Selain itu, pemakaian masker harus tetap dilakukan di tempat umum.
“Kita imbau masyarakat untuk vaksin booster sebagai perlindungan. Jadi, kalaupun tertular, gejalanya nggak berat. Selain itu, tetap pakai masker di luar ruangan. Apalagi sekarang mau mudik,” sarannya.
Hayo, kamu sudah vaksin booster belum, nih, Millens? Kalau bisa lengkapi vaksinmu ya! (Arie Widodo/E10)
