Inibaru.id - Salah satu yang kewajiban umat muslim menjelang Hari Raya Idulfitri adalah membayarkan zakat fitrah. Di Indonesia, zakat fitrah biasa dibayar dengan uang tunai atau beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Menurut pengurus Unit Penerima Zakat (UPZ) Lazizmas Permata Puri, Slamet Riyanto, besaran uang zakat fitrah untuk satu orang di tahun ini adalah sebesar Rp 35 ribu.
Beberapa hari menjelang Lebaran, saya sempat berkunjung ke salah satu lembaga zakat di perumahan di sekitar Semarang. Dalam ruangan kecil yang sehari-harinya digunakan oleh pengurus untuk mengurus administrasi zakat tersebut. Ada pula tumpukan sembako yang masih tersisa. Rencananya sembako tersebut bakal dibagikan ke warga perumahan dan sekitar perumahan Permata Puri.
“Pendistribusiannya sudah kita mulai sejak pertengahan Ramadan,” tutur Slamet, Selasa (19/5).
Menurutnya, hal tersebut mengacu pada imbauan pemerintah untuk membagikan zakat lebih awal akibat pandemi corona. Untuk itu, panitia zakat fitrah Lazizmas Permata Puri yang telah menerima pembayaran zakat fitrah dari awal Ramadan telah membagikan ratusan paket sembako. Ratusan mustahik (golongan penerima zakat) yang menjadi sasaran pembagian zakat ini adalah pekerja lepas di sekitar perumahan serta warga desa di sekitar perumahan mewah tersebut.
“Target para pekerja pocokan, tukang taman, satpam dan warga di Beringin. Untuk warga permata puri dibagikan menjelang lebaran,” tuturnya.
Riyanto mengaku dalam pembagiannya pun dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Setiap mustahik bakal mendapatkan kupon dengan waktu pengambilan yang berbeda satu dengan lainnya sehingga nggak menimbulkan kerumunan.
Zakat yang dibagikan kepada masyarakat berupa paket sembako serta uang tunai. Riyanto menyebutkan besaran zakat yang dibagikan ini memang tak besar, tapi dia berharap bisa membantu kebutuhan warga yang benar-benar membutuhkan.
“Memang dalam pembagian zakat seperti itu jangan sampai dilihat dari nilainya,” tuturnya.
Mengacu data yang panitia zakat Lazizmas Permata Puri, ada sekitar 1700-an muzakki yang membayarkan fitrah pada Ramadan tahun lalu. Angka ini pula yang menjadi acuan penerimaan zakat di tahun ini. Sayangnya hingga kurang dari seminggu lebaran, penerimaan zakat fitrah di UPZ ini dirasa menurun dari tahun lalu.
“Tahun kemarin penerimaan zakat terkumpul Rp 56 juta, tahun ini sampai hari ini H-6 masih Rp 30-an juta,” tutur Slamet.
Fenomena ini dirasakannya sebagai dampak corona yang membuat ekonomi masyarakat menjadi menurun.
Kalau suasana penerimaan dan pembagian zakat fitrah di daerahmu gimana nih, Millens? (Zulfa Anisah/E05)