Inibaru.id - Ketersediaan pangan menjelang Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk wilayah Jawa Tengah tahun ini dipastikan aman dan terkendali, sebagaimana disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Jumat (19/12/2025).
Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen meminta masyarakat Jateng untuk nggak khawatir. Dia telah memastikan stok pangan dalam kondisi surplus dan harga bahan pokok tetap stabil. Pemprov, lanjutnya, berkomitmen untuk menjaga harga kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat, sembari memastikan petani tetap mendapatkan harga yang adil.
"Ini bagian dari upaya kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar bahan pangan tetap terjangkau, tanpa mengorbankan kesejahteraan para petani," ujar lelaki yang akrab disapa Gus Yasin itu di Semarang.
Gerakan Pangan Murah menjadi salah satu andalan Pemprov Jateng untuk menjaga stabilitas harga pangan. Sejak awal 2025 hingga menjelang akhir tahun ini, program tersebut telah dilaksanakan sebanyak 2.436 kali dengan total omzet mencapai Rp45,7 miliar.
Pemantauan Harga Terus Dilakukan
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Gus Yasin menyebut, Libur Nataru selalu ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk yang masuk wilayah Jateng, khususnya dari DKI Jakarta dan Jawa Timur (Jatim). Hal ini tentu saja akan memengaruhi inflasi dan kestabilan harga bahan pokok di Jateng.
"Peningkatan penduduk ini membuat kami meningkatkan kewaspadaan, tapi masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokan pangan di Jateng masih terkendali," ucapnya.
Nggak hanya terkendali, dia mengimbuhi, saat ini Jateng bahkan surplus pangan dan masih menjadi salah satu penopang utama ketahanan pangan, yang berada di peringkat kedua nasional.
"Pemantauan harga terus kami lakukan. Jajaran dinas kami terjunkan langsung ke pasar-pasar untuk memastikan harga tetap stabil," jelas Yasin.
Cadangan Beras Capai 334 Ribu Ton
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Tengah Sri Muniati, yang memastikan bahwa saat ini ketersediaan pangan di gudang Bulog dalam kondisi aman. Hingga akhir tahun, Bulog menguasai cadangan beras pemerintah sekitar 334 ribu ton.
"Ketersediaan beras ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun," tegasnya.
Menurutnya, cadangan beras tersebut dapat dimanfaatkan pemerintah, baik untuk intervensi pasar maupun penyaluran bantuan pangan. Hingga saat ini, Bulog bersama Pemprov Jateng sudah menyalurkan bantuan pangan kepada sekitar 3 juta penerima.
"Pangan di Jateng sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penyaluran ke depan," ujar Sri Muniati. "Akhir tahun ini kita sudah bisa tenang karena stok beras yang dikuasai oleh Bulog se-Provinsi Jateng sangat memadai yaitu lebih kurang 344.000 ton."
Bantuan Pangan Terus Berjalan
Nggak hanya beras, Bulog juga memiliki stok minyak goreng yang memadai, sekitar hampir 800.000 liter. Kemudian, komoditas lain seperti gula dan jagung juga telah siap disalurkan sesuai kebutuhan, termasuk untuk mendukung keperluan para peternak.
Sri Muniati menuturkan, penyaluran bantuan pangan sejauh ini masih terus berjalan. Realisasinya sudah mencapai 98 persen, termasuk bantuan pangan yang disalurkan hari ini, Jumat (19/12), kepada komunitas pengemudi ojek online (ojol).
"Sebanyak 3,3 juta orang telah menerima bantuan pangan. Masing-masing mendapatkan 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng untuk dua alokasi. Mudah-mudahan tahun depan program bantuan ini masih berlanjut," tukasnya.
Sudah tenang belum, Gez? Stok pangan di Jawa Tengah dipastikan aman, bahkan surplus. Jadi, Libur Nataru bisa dijalani tanpa khawatir soal kebutuhan pokok ya! (Sundara/E10)
