Inibaru.id – Model asal Indonesia Monica Indah belakangan ramai dibahas warganet lantaran diduga menjadi korban suntik filler payudara abal-abal. Dampak dari praktik ilegal yang menyebabkan infeksi tersebut dikabarkan cukup mengerikan, yang sampai membuat payudaranya mengalami kebocoran.
Suntik filler payudara yang awalnya hanya berbujet Rp 14 juta ini pun pada akhirnya membengkak hingga Rp 200 juta setelah Monica harus mebiayai pengobatan akibat terserang mastitis atau infeksi jaringan payudara. Dampak terburuk, penderita mungkin bakal mengalami cacat seumur hidup.
Suntik Filler, Cara Baru Perbesar Payudara
Dalam dunia kecantikan, suntik filler menjadi salah satu prosedur yang kerap dilakukan untuk memberi volume pada bagian tubuh tertentu. Semula, prosedur ini diaplikasikan pada wajah. Namun, belakangan suntik filler juga dilakukan pada payudara.
Demi mendapatkan bentuk yang "ideal", sejumlah perempuan memang kadang melakukan modifikasi pada dadanya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, mulai dari implan, yang dilakukan dengan operasi plastik, hingga filler yang dilakukan dengan penyuntikan.
Filler payudara biasanya dipilih lantaran biayanya lebih kecil ketimbang operasi plastik. Prosedur penyuntikannya juga nggak ribet, karena cuma melalui tindakan bius lokal, masa penyembuhannya singkat, dan nggak membutuhkan perawatan inap.
Fakta-Fakta Filler Payudara
Harga yang terbilang murah dan nggak membutuhkan waktu lama untuk penyembuhannya memang membuat suntik filler belakangan digandrungi masyarakat. Padahal, di balik itu semua, ada risiko yang mengancam.
Inilah fakta-fakta dari suntik filler payudara yang perlu kamu ketahui!
1. Sebenarnya tidak diperbolehkan untuk memperbesar ukuran payudara
Kebanyakan prosedur suntik filler payudara memakai bahan hyaluronic acid. Nah, bahan ini ternyata nggak nggak boleh dipakai untuk memperbesar ukuran payudara. Kalau mau bikin payudara lebih besar, dokter lebih menyarankan transfer lemak atau memasang implan.
Lantas, apa sebenarnya fungsi filler? Ternyata, hal ini hanya untuk mengisi area payudara yang cekung sehingga bentuknya kembali berisi, bukannya untuk memperbesar ukuran.
2. Suntik filler payudara punya risiko yang cukup tinggi
Di lapangan, prosedur suntik filler payudara menggunakan hyularonic acid sebanyak 200-300 cc. Dari segi bentuk, penambahan itu memang bisa membuat ukuran payudara lebih memuaskan. Namun, bahan ini bisa merusak jaringan payudara dan memicu infeksi.
Jika sampai hal ini terjadi, payudara umumnya akan mengalami masalah merah-merah, nyeri, dan pembengkakan. Yang lebih parah, kerusakan ini juga bisa menyebabkan infeksi dan akhirnya membuat payudara jadi berlubang.
3. Prosedur suntik filler payudara hanya boleh dilakukan oleh dokter
Penyebab mengapa payudara Monica Indah sampai mengalami infeksi parah adalah gara-gara melakukan suntik filler payudara di klinik abal-abal. Dia juga mengenal klinik ini hanya dari media sosial.
Meski nggak sedikit klinik mengklaim sudah berpengalaman melakukan praktik ini, sejatinya suntik filler payudara hanya boleh dilakukan oleh dokter. Bahkan, dokter juga nggak bisa sembarangan melakukannya.
Jadi, dokter harus melakukan banyak pertimbangan dan perhitungan yang matang demi memastikan penyuntikan pada payudara ini nggak berdampak buruk bagi pasien yang menerimanya.
Melihat fakta-fakta ini, jangan lagi deh percaya dengan klinik-klinik kecantikan abal-abal. Cukup Monica Indah yang mengalami kejadian ini. Kamu? Tentu saja sejatinya nggak ada yang salah dari apa yang sudah kamu miliki! Akur? (Det/IB09/E03)