Inibaru.id – Indonesia National Air Carrier Association (INACA) atau asosiasi maskapai di Indonesia menyebut mereka akan menurunkan tiket pesawat sekitar 20 hingga 60 persen dari harga tiket yang berlaku saat ini. Keputusan itu diambil karena banyak masyarakat yang mengeluh tentang harga tiket pesawat yang sempat melambung tinggi.
Detik, Minggu (13/1/2019) menulis, kabar gembira ini dinyatakan langsung Ketua Umum INACA IGN Askhara Danadiputra.
“Jadi penurunan harga tiket yang akan kami lakukan variatif, tapi tetap saja nanti akan kami cek absolutnya. Penurunan tertinggi bisa mencapai 50-60 persen. Yang pasti di atas 20 persen,” ungkap Askhara.
Saat ini, harga tiket pesawat memang masih cenderung mahal karena berada di high season atau musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2018. Namun, asosiasi memastikan, setelah musim liburan usai, harga tiket pesawat akan kembali normal.
“Harga tiket pasti akan kembali normal sebagaimana sebelum Nataru,” lanjutnya.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai direktur utama PT Garuda Indonesia Tbk ini, penurunan harga tiket juga dilakukan berdasar pertimbangan kebutuhan dan daya beli masyarakat.
“Bukan karena persentase, tapi karena kami memperhitungkan kebutuhan dan daya beli masyarakat di setiap daerah yang berbeda-beda,” jelasnya.
Askhara menyebut ide ini murni inisiatif dari INACA. Seluruh maskapai juga sudah menyetujui hal tersebut dan langsung bergerak. Keputusan itu juga sudah dilaporkan ke Kementerian Perhubungan agar bisa membantu menurunkan biaya yang ditanggung maskapai.
“Kami sudah lapor ke Pak Menteri dan Pertamina agar menurunkan variabel pembiayaan. Kami pastikan tidak akan menurunkan standar safety meski harga tiket turun,” ucap Askhara.
Menurut Askhara, sekitar 40 hingga 50 persen yang menyebabkan tiket pesawat mahal adalah bahan bakar. Karena alasan inilah INACA meminta Pertamina menurunkan harga bahan bakar pesawat di Jakarta.
Wah, asyik nih, Millens. Harga tiket pesawat turun, saatnya jalan-jalan naik pesawat ke seluruh Indonesia deh. (IB09/E04)