inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Apa Arti Secondhand Embarrassment, Istilah yang Dipakai Warganet saat Nonton Debat Cawapres?
Senin, 22 Jan 2024 14:51
Penulis:
Bagikan:
Ilustrasi: Istilah 'secondhand embarrassment' mencuat di medsos selepas Debat Cawapres yang berlangsung Minggu (21/1/2024). (Unsplash/Brooke Cagle)

Ilustrasi: Istilah 'secondhand embarrassment' mencuat di medsos selepas Debat Cawapres yang berlangsung Minggu (21/1/2024). (Unsplash/Brooke Cagle)

Tatkala Debat Cawapres digelar pada Minggu (21/1/2024), banyak warganet yang merasakan 'secondhand embarrassment' saat menontonnya. Apa sih maksud dari istilah itu?

Inibaru.id – Ada cukup banyak istilah-istilah menggelitik yang muncul pada debat cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/1/2024) semalam. Selain “tobat ekologis” dan “greenflation” yang muncul dari mulut cawapres yang berdebat, muncul pula istilah “secondhand embarrassment” yang diungkap warganet yang menonton debat tersebut.

Debat Cawapres semalam memang berlangsung cukup panas. Selain adu argument, ada cawapres yang mengeluarkan sindiran, gimmick, dan gestur dengan tujuan menyerang dan terkesan merendahkan. Nah, ternyata hal tersebut dianggap cringe atau garing bagi sejumlah warganet. Nah, saking garingnya sindiran, gimmick, dan gestur tersebut, yang nonton acara debat sampai ikutan malu dan nggak tahan melihatnya.

Cleveland Clinic menulis, secondhand embarrassment bisa diartikan sebagai rasa malu, nggak nyaman, bahkan ikut merasa bersalah saat melihat orang lain melakukan sesuatu atau mengalami pengalaman yang cukup memalukan dan membuat orang tersebut dipandang negatif. Sebagai contoh, kita melihat orang yang ditolak pasangannya di depan khalayak saat melamarnya, terjatuh dengan konyol di tengah-tengah banyak orang berjalan kaki, dan lain-lain.

“Meskipun kamu hanya melihatnya terjatuh, bukannya mengalaminya sendiri, kamu bisa merasakan emosi, rasa malu dari orang tersebut,” jelas psikolog kesehatan klinis Marielle Collins PhD sebagaimana dilansir dari Cleveland Clinic.

Ada sindiran, gestur, dan gimmick dari cawapres yang bikin penonton debat mengalami secondhand embarrassment. (Detik)
Ada sindiran, gestur, dan gimmick dari cawapres yang bikin penonton debat mengalami secondhand embarrassment. (Detik)

Kok bisa begitu? Kalau menurut Collins, hal ini disebabkan oleh kemampuan otak dalam mengendalikan emosi, merespons rasa sakit, serta mengendalikan tubuh untuk memulihkan diri dari rasa sakit itu.

Bukan cuma itu, otak juga mampu menyadari apa yang terjadi di sekitar kita, termasuk yang dialami orang lain dalam konsep empati. Oleh karena itulah, kita seperti bisa merasakan sakit, malu, atau penyesalan yang dialami oleh orang lain, apalagi yang kita lihat secara langsung.

“Seperti itulah konsep empati. Otak kita mampu mensimulasikan pengalaman emosional orang lain sehingga kita seperti merasakannya sendiri. Kalau melihat orang lain malu atau melakukan hal-hal yang memalukan yang membuatnya bisa jadi bahan tertawaan orang lain, kita pun juga ikutan mau. Itulah yang disebut sebagai secondhand embarrassment,” lanjut Collins.

Hm, ternyata itu maksud dari istilah secondhand embarrassment yang banyak disebut warganet saat debat. Omong-omong, apakah kamu juga mengalami hal yang sama saat melihat debat cawapres semalam, Millens? (Arie Widodo/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved