Inibaru.id – Konflik Keraton Solo yang sudah berlangsung selama 17 tahun kini kembali memanas. Hal ini terjadi setelah lima orang, termasuk putri Keraton, terkunci di lingkungan Keraton Solo sejak Kamis (11/2) lalu.
Kelimanya yaitu GKR Wandansari atau Gusti Moeng, GKR Timoer Rumbai, dua penari bernama Warna dan Ika, serta seorang pembantu. Peristiwa ini merupakan kelanjutan dari konflik anak keturunan Pakubuwono (PB) XII yang belum juga berakhir sejak 2004 lalu.
Berikut ini adalah 5 fakta terkait terkuncinya putri keraton Solo yang menjadi perhatian masyarakat.
1. Adik dan Anak PB XIII Terkurung dalam Keraton
Adik dari PB XIII merasa terkurung dalam keraton sebab Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) yang kini sedang berseberangan dengan kubu Raja PB XIII. Sedangkan puteri raja PB XIII merasa dikurung oleh Gusti Timoer Rumbai.
2. Berawal dari Kedatangan RI 10
Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabumi, istri, keponakan dan ketiga abdi dalem terkurung di keraton saat mobil berpelat RI 10 datang. Merasa menerima surat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait tanggung jawab keuangan, maka Gusti Moeng berniat menemui ketua BPK tersebut.
3. Momen Terkuncinya Gusti Moeng
Pintu kori kamandungan yang selama ini tertutup selama konflik berlangsung, saat itu dibuka dengan penjagaan ketat lantaran ada agenda penting. Namun ketika Gusti Moeng masuk, tamu langsung digeser ke ruang lain dan pintu utama langsung ditutup. Sementara Gusti Moeng yang akan keluar dari pintu keputren sudah terlanjur terkunci.
4. Terkunci dalam Gelap
Setelah terkunci, rupanya listrik mati sehingga mereka harus berada dalam kegelapan. Selain itu, di dalam ruangan tidak ada gas untuk memasak sehingga tak ada makanan dan minuman. Informasi ini disampaikan oleh KP Eddy Wirabumi.
5. Keraton Bantah Berita Miring
Wakil Pengageng Sasana Wilopo, Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dhani Nuradiningrat membantah kabar yang beredar bahwa pihaknya telag mengunci adik dan putri PB XIII. Dhani malah menduga keduanya mengurung diri dan siap memberikan bantuan jika memang mereka merasa kesulitan untuk keluar.
Meski konflik di Keraton Solo pernah pecah dan berhasil direkonsiliasi saat masa kepemimpinan walikota Joko Widodo, namun konflik rupanya terus berlanjut hingga kini. Semoga perseteruan ini segera menemukan jalan keluar ya, Millens! (Ine/IB27/E05)