Inibaru.id – Pada siang yang menyengat itu saya hampir menyerah mengitari Gunungpati, Semarang untuk mencari keberadaan Omah Pang. Kemudian saya terpikirkan untuk mengeluarkan jurus andalan saya yaitu bertanya ke warga sekitar, ketimbang mengikuti arahan peta daring yang kadang menyesatkan itu. Akhirnya, tibalah saya di sebuah pojok kampung dengan pepohonan yang rimbun.
Di salah satu sudut, tampak ada kesibukan dari warga di rumah berdinding kayu rumpang dengan beratapkan tumbuhan menjulur. Ah, begitu mudahnya menemukan Omah Pang dengan bantuan warga. Seketika saya disambut beberapa warga yang sedang nongki di sana, dan ditawari gendar pecel buatan warga setempat.
Warsono, ketua kelompok sadar wisata Kandang Gunung kemudian mendekati saya. Dengan antusias, dirinya menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Semarang telah memberikan dukungan untuk memperkenalkan potensi wisata di Desa Nongkosawit tersebut.
Selidik punya selidik, tempat menarik di Nongkosawit nggak cuma punya Omah Pang lo. Namun seluruh potensi warga dan alamnya dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata. Di antaranya adalah wisata edukasi pertanian dan peternakan, curug mahtukung, sawah terasering, berbagai kuliner serta pembuatan suvenir berbahan dasar jenetri.
Berbagai potensi lokal ini dikemas dalam satu paket wisata one day tour dengan tarif Rp 70 ribu per orangnya. Warsono menyebut paket wisata ini bisa dinikmati siapa saja dari berbagai kalangan usia.
“Dari PAUD sampai mbah buyut semuanya bisa,” ujar lelaki 60 tahun ini.
Jadi Tujuan Studi Tour?
Nggak cuma potensi warga dan alamnya saja, para anggota pokdarwis Kandang Gunung juga berusaha nguri-uri kebudayaan dengan mengajarkan berbagai permaianan tradisional di Omah Pang pada anak-anak. Selain permaianan tradisional, ada tarian kuntul sebagai tarian penyambut tamu serta pelatihan membuat wayang ringut.
Bukan hanya menjadi destinasi wisata, Warsono juga berharap agar Nongkosawit dapat menjadi tujuan studitur pelajar lokal agar bisa mengenal kebudayaan dan potensi lokal.
“Daripada studi otur jauh-jauh, harusnya Dinas Pendidikan bisa mengarahkan agar siswa datang ke sini supaya kenal dengan kearifan lokal terdekat,” ungkap lelaki berkumis ini.
Untuk itu, dirinya nggak akan berhenti untuk menggandeng berbagai pihak agar Desa Wisata Nongkosawit semakin dikenal. Dia berharap masyarakat Nongkosawit akan mendapat manfaatnya juga.
“Agar jadi tambahan pendapatan bagi masyarakat sehingga memberikan kesejahteraan di desa juga,” tutup Warsono.
Kini, potensi wisata alam di Nongkosawit tengah dikebut pembangunannya agar lebih mudah diakses oleh para wisatawan. Ah jadi nggak sabar kembali berkunjung ke Desa Wisata Nongkosawit dan menikmati semua fasilitasnya.
Oh ya, saat ini jika kamu hanya berkunjung secara perorangan ke Omah Pang nggak akan dipungut biaya sepeserpun, Millens! Selain bisa menikmati suasananya yang asri, kamu juga bisa menikmati fasilitas perpustakaan mini dengan koleksi buku bahasa jawa serta berbagai permainan tradisional.
Tapi yang paling suka sih bercengkrama dengan warga sekitar, hehe. Tertarik Berkunjung? (Zulfa Anisah/E05)